Ia menjelaskan, secara keseluruhan di ponpes itu terdapat 52 santriwati yang terpapar COVID-19. Namun 15 di antaranya sudah terkonfirmasi negatif dan santri itu sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
Adapun untuk kegiatan pondok pesantren, lanjut Supriyono, untuk sementara waktu ditutup terlelbih dahulu demi menjaga keamanan.
"Penutupannya sudah satu minggu. Saat itu muncul 14 kasus pertama langsung kita minta untuk tutup demi melaksanakan mitigasi COVID-19," jelasnya.
Ia mengatakan, untuk jumlah santri di pondok pesantren itu berjumlah sekitar 250 santri.
"Untuk tracing kasus ini sudah hampir selesai sebab hampir semua santri perempuan di pondok itu sudah kita swab," jelasnya.
Kemudian, untuk komsumsi puluhan santri yang masih isolasi komunal itu, lanjut Supriyono cenderung aman karena dipenuhi oleh pihak pondok pesantren. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Sebaran COVID-19 di Satu Ponpes Masih Bertambah, Ini Langkah yang Dilakukan Pemkab Klaten