Dalam keterangannya, Sambiyo mengatakan, upaya bunuh diri itu terjadi setelah korban mengetahui bahwa kedua orangtuanya mengalami masalah rumah tangga.
"Anak itu saat menggunakan kunjungan online via telepon wartelsus, mendengar kedua orangtuanya mau berpisah (bercerai)," kata Sambiyo.
Baca juga: Temui Teman Wanitanya di Surabaya, Pria Asal Malang Malah Pukuli Pengusaha Muda Surabaya
Baca juga: Antisipasi Mudik, Perbatasan di Solo dan Sukoharjo Bakal Dijaga Ketat
Sambiyo menambahkan, usai mendengar kabar itu, DD seperti mengalami perubahan perilaku, khususnya dengan komunikasi.
"Yang bersangkutan sudah menjadi tamping (tahanan pendamping) di bagian perkantoran. Awalnya biasa saja, tapi jadi pendiam," kata Sambiyo.
Sementara itu, terkait dugaan perundungan yang diduga dilakukan oleh tahanan anak lain seperti yang dilaporkan orangtua korban, Sambiyo mengaku masih mendalami informasi tersebut.
"Untuk masalah pem-bully atau penganiayaan, kami belum bisa memberikan keterangan yang A1,
karena itu tentunya harus ada visum dan keterangan saksi-saksi, baik ABH maupun petugas.
Jadi kami belum berani memberikan keterangan atau kesimpulan," kata Sambiyo.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Tak Tahan Dibully Sesama Napi, DD Napi Usia 18 Tahun Minum Racun Pembasmi Rumput
Editor: galih permadi