"Pak S meninggal dunia pada Minggu (18/4/2021) lalu di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen," ungkap Prihantomo kepada TribunSolo.com, Selasa (20/4/2021).
Menurut dia, almarhum diketahui punya penyakit penyerta (komorbid).
Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di Wonogiri Masih Ada Enam Ribuan Dosis, Bakal Sasar Para Lansia dan Guru
Baca juga: Kasus Corona di SMAN 1 Gondang Sragen, Diduga Berawal dari Guru yang Hadiri Hajatan di Luar Kota
"Dia punya beberapa penyakit sejak beberapa tahun yang lalu," katanya.
Prihantomo menyebut, terakhir kali almarhum masuk kerja pada 31 Maret 2021.
Lima hari berikutnya memeriksakan diri ke RS Rizky Amalia Sragen lantaran merasa tak enak badan.
"Pada 5 April 2021 Pak S memang sempat periksa ke RS Rizky Amalia Sragen. Kemudian dia dirujuk ke RSUD Sragen," katanya.
Terkait riwayat penularannya, kata dia, hingga kini Satgas Penanganan Covid-19 Sragen belum dapat memastikan sumber penularannya.
"Belum diketahui dia tertular dari mana," ucapnya.
Guru SMAN 1 Gondang
Sebelumnya, tiga orang guru di SMAN 1 Gondang, Kabupaten Sragen meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
Setelah adanya kasus tersebut, SMAN 1 Gondang lockdown mulai 12-26 April 2021.
Berdasarkan pantauan TribunSolo.com di lokasi, sekolah nampak sepi dari aktivitas guru maupun murid.
Hanya ada seorang satpam dan petugas kebersihan.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyatakan bahwa SMAN 1 Gondang sejatinya bukan sekolah yang ditunjuk untuk melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM).
Baca juga: Bukannya Belajar, Bocah 15 Tahun Asal Boyolali Curi 6 Motor di Sragen, Sejumlah Motor Sudah Dijual
Baca juga: 4 Fakta Pria dan Wanita Mandi di Bak Truk Keliling Sragen : Akui Ingin Viral Tapi Sering Melakukanya
Adapun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah menunjuk sejumlah sekolah lain selama ini untuk menggelar PTM.