Berita Wonogiri Terbaru

Stok Vaksin Covid-19 di Wonogiri Masih Ada Enam Ribuan Dosis, Bakal Sasar Para Lansia dan Guru

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI : Petugas medis menunjukkan contoh (dummy) vaksin covid saat simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Kementerian Kesehatan akan mulai mengirimkan SMS kepada penerika vaksin covid-19 mulai Kamis 31 Desember 2020, berikut jadwal suntik vaksin Corona

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri masih memilik stok vaksin Covid-19.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo atau Jekek mengungkapkan pihaknya masih memiliki kurang lebih 600 vail vaksin Covid-19.

"Kita masih punya 600 vail yang berarti 6 ribu kuota," ungkap Jekek, Selasa (20/4/2021).

Vaksin tersebut, sambung Jekek, akan menyasar para pelayan publik dan lansia.

"Dengan sasaran, 3 ribu orang pelayan publik dan lansia, dan guru menjadi prioritas vaksinasi," ujar dia.

Baca juga: Ada Temuan 9 Kasus Covid-19, Pemkab Wonogiri Evaluasi Simulasi PTM : Psikologi Guru Jadi Alasan

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kabupaten Wonogiri Selasa 20 April 2021 atau 8 Ramadhan 1442 H

Jekek mengatakan guru menjadi prioritas untuk antisipasi kebijakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

"Antisipasi kebijakan PTM diperluas. Kalau vaksin dilakukan lebih awal, maka pembentukan antibodi terjadi lebih awal," katanya.

Evaluasi PTM

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengevaluasi simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah berjalan selama dua pekan.

Evaluasi tersebut menemukan ada 9 kasus Covid-19 yang ditemukan selama simulasi di tiap jenjang pendidikan.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek menjelaskan, temuan baru tersebut karena tidak disiplinnya penerapan protokol kesehatan di sekolah.

"Itu (temuan kasus) disebabkan ketidaksiplinan. Ada yang mengadakan kegiatan yang menghadirkan kerumunan," kata Jekek, Selasa (20/4/2021).

"(Bermain) rebana, les privat, dan menghadiri kegiatan-kegiatan organisasi kegiatan organisasi keagamaan tertentu," tambahnya.

Misalnya, temuan kasus di sebuah sekolah kawasan Baturetno. Kasus tersebut diduga lantaran kegiatan bermain rebana yang diselenggarakan.

Halaman
12

Berita Terkini