Imam Solat, Sarono, mengungkap semasa hidup Sudarmi nenek yang penuh semangat menimba ilmu.
"Jumat pagi selalu ikut kajian, sering berjamaah dimasjid, sungguh baik perlikunya, semoga mendapat tempat terbaik di sisi-Nya," jelasnya.
Setelah proses salat jenazah, korban langsung dimakamkan berdampingan dengan makam suaminya di tempat pemakaman umum (TPU) Randu.
"Suaminya meninggal sekitar 20 tahun lalu," kata pelayat.
Sosok Rajin Beribadah
Kepergian Sudarmi (71) korban meninggal diduga keracunan takjil di Karanganyar membawa kesedihan untuk keluarga dan tetangga.
Satu di antaranya adalah Harno. Dia mengatakan, terakhir bertemu korban saat kerja bakti beberapa waktu yang lalu.
"Minggu pagi sekitar pukul 09.00 WIB masih sehat, masih kerja bakti sekitar jam 10.00 WIB juga masih jemur padi," ujarnya.
Sosok Sudarmi ini juga tidak pernah absen salat berjamaah ke masjid.
"Salat Subuh sampai Isya salat ke Masjid terus," jelasnya.
Baca juga: Suasana Rumah Duka Korban Meninggal Diduga Keracunan Takjil di Karanganyar, Pemakaman Tunggu Autopsi
Baca juga: Dapat Rezeki Berlimpah, Amanda Manopo Bagi-bagi THR Buat Kru Ikatan Cinta, Berapa Isinya?
Dia mengatakan, walaupun usia Sudarmi sudah lanjut, dia tidak pernah mengeluh dan fisiknya kuat dan sehat.
"Masih kuat angkat padi, nyapu seluruh kebun juga," ungkapnya.
Harno merasa kehilangan, apalagi Sudarmi adalah kakaknya.
"Kakak saya ini, rajin sekali baik sama adik-adik," ungkapnya.
Meninggal Dunia