Insiden di Kedung Ombo Boyolali

'Tolong, Tolong', Ini Detik-detik 16 Orang Selamatkan Diri Kala Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo

Penulis: Agil Trisetiawan
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penumpang mencoba menyelamatkan diri kala perahu wisata terbalik di tengah libur Lebaran di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021).

Adapun dari informasi yang didapatkan relawan ada 16 orang wisatawan, 5 orang di antaranya masih dalam pencarian.

"Informasinya tenggelam," ungkap dia kepada TribunSolo.com.

Pihaknya menerangkan, Basarnas Pos SAR Surakarta membawa sekitar 14 personel  dengan peralatan lengkap menyelem hingga evakuasi.

"Kami ke lokasi setelah beberapa saat dapat informasi dari Kedung Ombo," jelasnya.

Inilah Kedung Ombo

Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu waduk terbesar yang ada di Indonesia. 

Waduk ini terletak di tiga kabupaten sekaligus yakni Boyolali, Sragen, dan Grobogan. 

Untuk sisi waduk yang berada di Bumi Sukowati, masuk Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang.

Sumber utama air di Waduk Kedung Ombo berasal dari pertemuan tiga sungai antara lain Sungai Uter, Sungai Kombo, dan Sungai Banjaran. 

Baca juga: Nestapa Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam : Tak Bisa Renang Tapi Nekat Mandi di Kedung Brumbung Sragen

Baca juga: Pembangunan Waduk Jlantah Terkendala Alih Lahan TKD, Kades Karangsari: Masih Dicari Penggantinya

Adapun waduk ini dibangun pada 1985 silam. 

Saat itu pemerintah pusat ingin membangun waduk baru di Provinsi Jawa Tengah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkekuatan 22,5 Megawatt (MW). 

Tujuannya untuk bisa mengairi 70 hektare sawah di sekitarnya. 

Dana pembangunan waduk bersumber dari tiga unsur seperti Bank Dunia sebesar 156 juta US Dollar, 25,2 juta US Dollar dari Bank Exim Jepang, dan APBN. 

Butuh waktu empat tahun untuk menyelesaikan waduk, tepatnya pada 1989 lalu. 

Waduk sendiri mulai dialiri air pada 14 Januari 1989. 

Halaman
123

Berita Terkini