Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Dari tahun ke tahun warung apung kian merebak di Waduk Kedung Ombo Boyolali.
Ternyata warung makan yang mengapung di atas waduk di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu tadinya hanya satu lokasi.
Kemudian satu per satu kian merebak hingga kini, ada yang dekat dengan daratan ada yang berada di tengah sehingga harus pakai perahu untuk menjangkaunya.
Lantas dari kapan warung di atas air itu ada?
Baca juga: Beda dengan Ganjar, Keluarga Korban asal Juwangi Ini Tak Minta Wisata Kedung Ombo Ditutup
Baca juga: Jadi Perhatian Provinsi, Puluhan Ambulance Berdatangan Bantu Evakuasi Perahu Terbalik di Kedung Ombo
Pemilik warung apung, Isa mengatakan banyak warga sekitar yang beralih profesi yang sebelumnya karamba menjadi berbisnis warung apung.
Warung tersebut ada sejak 12 tahun silam.
Adapun kenapa kian berkembang, karena ternyata sensasinya diincar banyak pengunjung.
"Kalau menunya sama ikan bakar, yang membedakan tempatnya, makan di atas air, banyak pengunjung yang suka ternyata," ujarnya kepada TribunSolo.com, Minggu (16/5/2021).
Selain itu, adanya fasilitas perahu untuk berkeliling waduk lebih memanjakan para pengunjung yang datang.
"Kalau fasilitas perahu disediakan masing-masing warung apung, sekaligus bisa berkeliling waduk," tambahnya.
Menurut Isa, warung apung selalu jadi incaran pengunjung, dari tahun ke tahun karena selain menikmati alamnya waduk, juga kuliner berbeda.
Yakni makan di atas air di warung mengapung tersebut, sehingga kemudian dinamakan warung apung.
"Ramai, selalu ramai, 3 minggu ini ramai yang datang," aku dia.
Begitu juga dengan pemilik warung apung lainnya, Gimin.
Dia mengaku sempat terpuruk karena usaha keramba ikannya bangkrut.
"Lima tahun usaha keramba ikan, tapi bangkrut, akhirnya mendirikan warung apung ini," jelasnya.
Baca juga: Pilunya Andi, Istri dan 2 Anak Korban Perahu Kedung Ombo, Tegar Lantunkan Azan 3 Kali di Liang Lahat
Baca juga: Waduk Kedung Ombo Kerap Makan Korban Jiwa, Aktivis Ungkap Kesalahan Orde Baru saat Pembangunannya
Setelah mendirikan warung apung, penghasilan yang didapatkannya lebih terjamin ketimbang karamba yang sering mengalami kerugian.
Di antaranya karena banyak ikan sering mati.
"Kalau warung apung setiap hari dapat pengasilan, kalau usaha keramba, panennya 3 bulan sekali," paparnya.
Di area Waduk Kedung Ombo di Desa Wonoharjo, terdapat beberapa warung apung yang dikelola masing-masing perseorangan.
Menurut kesaksian Gimin, selama 8 tahun membuka warung apung miliknya, kejadian kapal terbalik yang menelan korban baru kali ini terjadi.
"Kapal terbalik ya baru ini, kemarin belum ada, namanya juga musibah, nggak ada yang tahu," kata dia.
7 Meninggal Dunia
Sebelumnya, Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban tenggelam akibat perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo, Boyolali Minggu (16/5/2021).
Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya mengatakan, satu korban yang mereka temukan ini sekitar pukul 05.50 WIB.
“Kami tadi menemukan lagi satu korban tenggelam di waduk kedung ombo,” jelasnya dalam rilis yang diterima Tribunsolo.com. Minggu (16/5/2021).
Baca juga: Benang Merah Insiden Perahu Maut Kedung Ombo : Nahkoda Masih ABG, Polisi Sebut Ada 2 Kesalahan Fatal
Baca juga: Kronologi Lengkap Tragedi Kedung Ombo Boyolali : Bermula Selfie Penumpang, lalu Perahu Terbalik
Seperti diketahui, ada 9 korban yang hilang dalam insiden perahu terbalik tersebut.
Dengan ditemukannya satu korban ini, total sudah 7 korban hilang ditemukan.
Saat ini masih dua orang dalam pencarian.
“Jadi 7 jenazah yang sudah ditemukan," paparnya.
“Belum diidentifikasi dan evakuasi masih terus dilakukan oleh tim gabungan,” tandasnya.
Nahkoda Masih 13 Tahun
Polisi memeriksa sejumlah saksi terkait insiden maut perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali.
Mereka yang diperiksa di antaranya nahkoda perahu.
Adapun nahkoda tersebut diketahui masih berusia remaja.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengungkapkan nahkoda kapal tersebut masih berusia 13 tahun.
"Nahkoda perahu atas nama inisial GH berusia 13 tahun," kata Morry saat meninjau evakuasi di waduk yang berada di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Sabtu (15/5/2021).
Baca juga: Evakuasi Dihentikan Sementara, Penyelam Insiden Perahu Maut Boyolali Bakal Bawa Peralatan Khusus
Baca juga: Korban Tenggelam di Waduk Kedung Ombo : Jenazah Ibu & Anak Kembarnya Ditemukan Masih Berpelukan
"Ini nahkodanya masih dalam pemeriksaan," tambahnya.
Saat kejadian itu, GH hendak mengantar 20 orang penumpangnya menuju warung makan apung yang berjarak 50 meter dari daratan.
Sekira pukul 11.00 WIB, perahu sudah mendekati warung makan apung namun ada seorang penumpang yang tiba-tiba berjalan ke geladak depan.
"Ada penumpang yang mau foto selfie di bagian geladak depan, sehingga perahu oleng ke kanan dan terbalik," ucap Morry.
Nahas, saat kejadian itu, Morry mengungkapkan alat keselamatan belum terpasang di tubuh para penumpang.
"Setiap operator sebenarnya harus memiliki pelampung. Saat kejadian tidak menggunakan alat keselamatan," ungkapnya.
Ditutup Mulai Minggu
Imbas kejadian itu, polisi menutup wisata Waduk Kedung Ombo Boyolali.
Morry Ermond menerangkan, penutupan perairan Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu dilakukan mulai Minggu (16/5/2021).
"Perintah dari bapak Candi 1 (Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi) untuk wisata air Kedung Ombo untuk besok ditutup, tolong disampikaikan ke masyarakat," terangnya.
Morry Ermond memaparkan, sebenarnya penutupan untuk umum atau wisatawan karena sejumlah hal, tidak hanya insiden perahu terbalik.
"Yang jelas ada dua hal, protokol kesehatan karena terlalu banyak masyarakat kita ke sini, sehingga menimbulkan kerumunan saat pandemi," ungkapnya.
"Termasuk protokol keselamatan yang tidak diperhatikan," jelas dia menekankan.
Adapun protokol keselamatan itu pasca insiden 20 orang rombongan tercebur karena perahu terbalik yang membuat 9 orang hilang.
"Seharusnya setiap operator kapal harus memili kemampuan, nampun saat kejadian kapal yang harusnya 12 penumpang, tapi lebih dari 20 dan tidak mengunakan pelampung keselamatan," aku dia.
Adapun total penumpang di dalam perahu dipastikan berjumlah 20 orang.
Baca juga: BREAKING NEWS : 3 Orang yang Hilang Akibat Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo, Ditemukan Meninggal
Baca juga: Rentetan Tragedi di Waduk Kedung Ombo Boyolali, dari 2018 hingga 2021 Ada Korban Tewas Tenggelam
Morry Ermond mengungkapkan, sebelumnya sempat beredar ada 16 orang, tetapi yang benar adalah 20 orang wisatawan.
"Jadi 20 orang menaiki kapal, sedangkan kapal maksimal memuat 12 orang," jelasnya.
Menurutnya, korban yang hilang bukan 5 orang, tetapi 9 orang masih dalam pencarian oleh petugas yang diduga kuat tenggelam.
"11 yang kita diselamatkan, 9 orang masih dicari (hilang)," terang dia menekankan.
Adapun operasi pencarian menurut dia, dibantu oleh berbagai petugas dan relawan mulai dari BPBD Boyolali, Polair Polda Jateng, Basarnas Pos Surakarta hingga lainnya.
"Operasi (pencarian) sampai 5 hari ke depan," jelasnya.
Baca juga: Swafoto Berakhir Pilu, Jadi Penyebab Perahu Terbalik hingga Bikin 9 Orang Hilang di Kedung Ombo
Baca juga: UPDATE Perahu Terbalik di Kedung Ombo Boyolali : Ambulans Berjajar, Waduk Dipadati Relawan & Warga
Sudah 6 Orang Ditemukan
Total korban perahu terbalik yang sudah berhasil dievakuasi di Waduk Kedung Ombo Boyolali sebanyak 6 orang.
Kerja keras evakuasi dilakukan menjelang sore sekira pukul 16.00 WIB hingga kini pukul 19.22 WIB masih dilakukan, Sabtu (15/5/2021).
Di antaranya dilakukan oleh tim dari Basarnas Pos Surakarta, Polair Polda Jateng, BPBD Boyolali hingga relawan lainnya.
Dari pantauan TribunSolo.com yang memantau evakuasi langsung, beberapa menit ditemukan kembali 3 korban tenggelam dalam keadaan meninggal dunia.
Yakni pada menit ke 18.22 WIB adalah seorang anak kecil yakni korban ke-4 yang berhasil dievakuasi.
Baca juga: Telan Sejumlah Nyawa, Polisi Tutup Wisata Waduk Kedung Ombo untuk Umum, Mulai Minggu 16 Mei 2021
Baca juga: Rentetan Tragedi di Waduk Kedung Ombo Boyolali, dari 2018 hingga 2021 Ada Korban Tewas Tenggelam
Kemudian pada menit ke 18.38 ada korban ke-5 dan pukul 18.45 WIB yakni korban ke-6.
Maka total korban tenggelam akibat perahu terbalik menjadi 6 orang.
"Masih kurang 3 korban," ungkap Koordinator Evakuasi Insiden Waduk Kedung Ombo, Kurniawan Fajar Prasetyo kepada TribunSolo.com di lokasi malam hari.
Temuan Pertama Ada 3 Orang
Tiga orang dari 9 wisatawan yang hilang pasca perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (15/5/2021) sore.
Dari pengamatan TribunSolo.com di lapangan, jenazah korban tenggelam tersebut dua anak-anak atau balita, 1 orang dewasa.
Adapun jaraknya penemuan korban sekira 50 meter dari lokasi kejadian di perairan Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu.
Ketiga korban ditemukan oleh petugas gabungan sekitar pukul 17.20 WIB atau menjelang Magrib.
Saat itu sejumlah jenazah itu dimasukkan dalam kantong mayat dan dibawa dengan tiga ambulans.
"Dibawa ke RSUD Waras Wiris Andong Boyolali," kata petugas di lapangan.
Baca juga: Penyebab Tragedi Pilu Perahu Terbalik di Kedung Ombo: Diduga Kelebihan Muatan dan Penumpang Selfie
Baca juga: Dipasangi Garis Polisi, Ini Potret Perahu yang Bikin 20 Orang Tenggelam di Kedung Ombo Boyolali
Jumlah Penumpang 20 Orang
Jumlah penumpang di dalam perahu yang terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali ternyata 20 orang.
Insiden tersebut tepatnya terjadi di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu pada Sabtu (15/5/2021) siang.
Adapun sebelumnya dikabarkan penumpang ada 16 orang, sementara yang dinyatakan hilang tenggelam ada 5 orang.
Dari informasi yang diperoleh TribunSolo.com, perahu itu hendak makan di warung apung yang ada di WKO.
Diketahui pemilik perahu adalah Kardiyo dan dikemudikan oleh Galih.
Baca juga: Berikut Daftar 20 Penumpang Insiden Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali
Baca juga: Basarnas Kirim Personel Cari Korban Tenggelam, Usai Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali
Seorang saksi mata, Tinuk menjelaskan, insiden tersebut bermula ketika kapal sudah akan mendekati warung, para penumpang berswafoto di kapal.
"Posisi penumpang saat berswafoto banyak yang ada di depan kapal sehingga air mulai masuk dan kapalnya terbalik," paparnya.
Berikut daftar 20 orang penumpang :
1. Siti Mukaromah (belum ditemukan)
2. Wilda (belum ditemukan)
3. Alya
4. Mustakim
5. Suswanti
6. Laras
7. Niken Safitri (belum ditemukan)
8. Supriyadi
9. Andre
10. Khoirunisa
11. Rifki Edi
12. Tituk Mulyani (belum ditemukan)
13. Andi
14. Adi
15. Tinuk
16. Ana (belum ditemukan)
17. Zamzam (belum ditemukan)
18. Jalal (belum ditemukan)
19. Jalil (belum ditemukan)
20. Desti (belum ditemukan)
(*)