Berita Karanganyar Terbaru
Senyapnya Cara Habisi Ridwan Pesilat PSHT Karanganyar, Orang Rumah & Tetangga Tak Tahu Ada Keributan
Proses pembunuhan Ridwan (19) pesilat PSHT Karanganyar yang dilakukan sejumlah temannya saat dini hari, penuh misteri.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Proses pembunuhan Ridwan (19) pesilat PSHT Karanganyar yang dilakukan sejumlah temannya saat dini hari, penuh misteri.
Bahkan sampai-sampai, orang rumah di sekitar kebun pisang untuk menghabisi nyawa pemuda itu hingga tetangga tak mendengar ada keributan.
Eksekusinya pun begitu 'senyap' seperti yang diselidiki dan olah TKP polisi di kebun pisang dan rumah salah satu tersangka di Jungke RT 02 RW 02, Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar Minggu (16/5/2021) dini hari.
Ya, lokasi itu digunakan untuk melenyapkan nyawa pemuda asal Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo.
Sementara jasadnya dibuang di kolong jembatan Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar dan ditemukan warga pada Senin (17/5/2021).

Menurut warga setempat, Soni Suwarsono (40), pihaknya tidak mengetahui sama sekali bahwa ada kejadian pembunuhan di lingkungannya.
"Saya juga baru tahu setelah salah satu tersangka, merupakan tetangga saya,"
katanya kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).
Dirinya juga tidak mengenal siapa pembunuh dari Ridwan itu sendiri.
"Saya hanya mengenal Yudi sebagai tetangga saya yang juga ikut menyembunyikan jenazah sebelum dibuang," jelasnya.
Kini di tengah kebun pisang tersebut telah diberi garis polisi.
Saat ini kepolisian telah mengamankan 4 orang tersangka terkait pembunuhan Ridwan tersebut.
Usut punya usut, kebun itu berada di belakang rumah milik seorang pelaku yaitu Yudi.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Pesilat Ridwan, Ketua PSHT Karanganyar : Berharap Hukuman Setimpal Bagi Pelaku
Baca juga: Sosok Ridwan, Pria yang Dibunuh & Dibuang di Kolong Jembatan Karanganyar : 4 Tahun Jadi Pesilat PSHT
Dari keterangan ayah Yudi, P (50), dirinya tidak tahu menahu bahwa area rumahnya digunakan sebagai lokasi pembunuhan.
Bahkan dirinya tak mengetahu ada keributan.