Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Wisatawan yang berkunjung ke wanaha baru gondola layaknya permainan uji nyali kecele saat libur Waisak, Rabu (26/5/2021).
Wahana yang baru itu tepatnya terletak di Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Pasalnya, mereka tidak tahu soal penutupan tempat wisata selama dua hari ke depan.
Salah seorang pengunjung asal Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Maria menuturkan bahwa dia kecewa begitu sampai di lokasi ternyata gondolanya tidak beroperasi.
Baca juga: Nasib Pria Sragen, Depresi karena Sakit & Diceraikan Istri, Nekat Akhiri Hidup Terlindas Kereta Api
Baca juga: Update Pengungkapan Kasus Kebakaran Kantor BPN Klaten : Polisi Periksa 10 Saksi, Bagaimana Hasilnya?
"Ya kecewa, sudah sampai sini ternyata malah tutup," jelasnya saat berbincang dengan TribunSolo.com.
"Kami juga enggak tahu kalau ada imbauan tempat wisata ditutup," kata dia.
Maria mengaku sengaja datang ke Girpasang karena tahu dari sosial media.
"Tahunya dari sosial media, saya lihat di sini ramai dikunjungi banyak orang," ucapnya.
Dia datang ke objek wisata tersebut bersama teman-temannya.
"Tadi kami berangkat dari Gunungkidul ada empat mobil," paparnya.
Untuk diketahui, destinasi wisata di Dukuh Girpasang menawarkan sensasi naik gondola dengan menyeberangi jurang sepanjang kurang lebih 150 meter.
Wahana tersebut viral lantaran satu-satunya di Solo Raya.
Objek Wisata Tutup
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan Pemerintah Kabupaten Klaten untuk menutup semua objek wisata selama dua hari ke depan.
Penutupan objek wisata itu tertuang dalam surat yang diterbitkan oleh Sekretariat Daerah (Sekda) Klaten nomor 435/305/13.
"Dalam surat tersebut, semua tempat wisata diminta untuk tutup pada 26 dan 27 Mei," ujar Sekda bidang Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ronny Roekmito.
Ronny mengatakan, penutupan objek wisata akan menimbulkan kerumunan sehingga bisa menambah jumlah kasus Covid-19.
Baca juga: Tak Hanya Berhenti Periksa Camat & Lurah, Inspektorat Sukoharjo Panggil ASN yang Ikut Halal Bihalal
Baca juga: Berwajah Mirip Mantan Kapolri Badrodin Haiti, Pria di Jember Gunakan untuk Tipu Kades Rp 4,7 Miliar
"Kerumunan itu tidak hanya masyarakat lokal saja tapi ada wisatawan dari daerah lain," terangnya.
Diakuinya, ia tidak tahu alasan mengapa instruksi untuk menutup tempat wisata hanya dua hari saja.
"Enggak tahu alasan pastinya, yang pasti instruksi dari Pak Gubernur begitu," katanya.
Saat ini kasus Covid-19 di Klaten melonjak setelah libur lebaran.
Bahkan beberapa diantaranya muncul klaster halal bihalal seperti di Sekarsuli dan Manisrenggo. (*)