Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Warung apung di Rowo Jombor, Dukuh Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten rencananya akan dipindah ke daratan.
Namun wacana yang dikeluarkan Pemkab Klaten tersebut menimbulkan penolakan oleh sejumlah pemilik warung apung.
Salah satunya Samsir yang merintis usaha warung makan apung pada 1998.
"Saya termasuk orang yang merintis usaha warung makan apung di Rowo Jombor," kata Samsir kepada TribunSolo.com, Kamis (27/5/2021).
Baca juga: Harga Kedelai Impor Naik & Mencekik, Perajin di Sragen Mogok Produksi, Tak Mau Kecilkan Ukuran Tahu
Baca juga: Warung Apung di Rawa Jombor Klaten Bakal Dipindah ke Darat, Pemilik Protes Tolak Rencana Sri Mulyani
Samsir menceritakan bahwa tidak mudah memulai usaha itu saat sedang krisis ekonomi.
"Saat itu kan (lengsernya Soeharto) sedang terjadi krisis ekonomi," terangnya.
Samsir tidak ingat berapa jumlah warung apung yang didirikan pada 1998.
"Enggak begitu ingat. Tapi daya tarik warung makan apung ya makan ikan hasil olahan di tengah rawa," katanya.
Namun lambat laun usaha yang ia jalankan mulai membuahkan hasil.
"Sekarang saya punya dua warung makan apung," katanya.
Sasar Warung Apung
Objek wisata Rawa Jombor yang terletak di Dukuh Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten segera direvitalisasi.
Revitalisasi ini bakal menyasar pelaku wisata seperti karamba ikan, warung makan apung, hingga pemancingan.
Untuk warung makan apung bakal dipindah ke darat dan menjadi food court.