Sosok Pak Cemplon
Pak Cemplon yang merupakan warga Dusun Sendang, Desa Jetis, Karangnongko itu berjualan aneka perkakas dan alat rumah tangga.
Baca juga: Pedagang Rica Guguk Masih Nekat Jualan, Satpol PP: Kami Dapat Laporan Masyarakat
Baca juga: Fakta Baru Pecel Lele di Malioboro Rp 37 Ribu, Ternyata Pedagang Baru, Kini Langsung Diberi Sanksi
Barang-barang yang dia jual antara lain gergaji, lampu, obeng, pisau cukur, kanebo, lampu, gunting, dan pulpen.
Benda-benda itu diletakkan dalam sebuah kardus.
Sementara sebuah tas plastik ia ikatkan di celananya sebagai tempat untuk mengumpulkan uang.
Kepada TribunSolo.com, Lasono mengungkapkan, lama dia berjualan sekitar 1-2 jam.
Baca juga: Ini Tanggapan Pedagang Kaki Lima Malioboro Soal Harga Makanan Mahal yang Viral di Media Sosial
"Biasanya cuma 1,5 jam saja barang dagangan saya sudah habis terjual," kata Lasono, Rabu (9/6/2021).
Ketika menawarkan dagangannya, dia memakai sistem lelang yang mana sebuah barang dijual dari harga tinggi ke rendah.
"Misalnya untuk lampu saya buka di harga Rp 50 ribu, lalu nanti pelan-pelan harganya turun."
"Yo rego lampu ne 50 ewu, 45, 40, 30, 25 ewu nyoh ngo koe (Dari harga Rp 50 ribu turun ke Rp 25 ribu baru barang itu laku dijual)," jelasnya.
Tak jarang terlontar banyolan dari mulutnya kepada pembeli.
Baca juga: Fakta Baru Pecel Lele di Malioboro Rp 37 Ribu, Ternyata Pedagang Baru, Kini Langsung Diberi Sanksi
"Lampu iki garansi 100 tahun (Lampu ini bergaransi selama 100 tahun)," ucapnya.
Hal itu membuat pedagang yang ada sekelilingnya tertawa.
Menurut dia, berdagang seperti ini dilakukan secara spontan saja.
"Enggak pernah direncanakan, spontan saja saya ngomongnya. Mungkin itu yang menarik pelanggan untuk berbelanja di tempat saya," katanya.