Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kasus penularan Covid-19 di Desa Tijayan, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten terus meluas.
Sejauh ini berdasarkan data Satgas Covid-19 Kecamatan Manisrenggo ada 46 warga Desa Tijayan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Klaster ini bermula dari pemuka agama pulang dari Kabupaten Kudus yang kini diamuk oleh kasus Corona.
Dampaknya, satu wilayah RT di Desa Tijayan terpaksa dilakukan karantina wilayah (lockdown).
Baca juga: Antisipasi Gelombang Pasien Covid-19 Asal Kudus, RS Darurat Benteng Vastenburg Solo Disiapkan
Baca juga: Lagi, 88 Pasien Covid-19 Asal Kudus Tiba di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Kini Tembus 304 Orang
"RT ini sudah dua kali lockdown karena terus ditemukan kasus penularan Covid-19," kata Camat Manisrenggo, Rahardjo Budi Setiyono pada Rabu (9/6/2021).
Dijelaskan Budi, lockdown pertama dilakukan pada 28 Mei 2021.
"Kemarin pada Selasa (1/6/62021) sudah dibuka lagi, tapi sejak Selasa (8/6/2021) kemarin lockdown lagi," terangnya.
Diakuinya ia tidak bisa memastikan berapa lama lockdown di RT tersebut akan diberlakukan.
"Tidak tahu lockdown-nya sampai kapan, tergantung dengan keseriusan pemerintah desa setempat dalam menangani kasus itu," ujarnya.
Lebih lanjut menyampaikan, imbas klaster pascalebaran ini, pihaknya akan melakukan pelacakan kontak kepada 88 orang.
"Sebanyak 58 orang akan menjalani tes swab berbasis reaksi berantai polimerase (polymerase chain reaction)," kata dia.
Sedangkan 30 orang lainnya akan menjalani rapid test antigen.
"Untuk lokasi tes swab PCR akan dilaksanakan di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Yang rapid test antigen di puskesmas," katanya.
Berawal dari Kudus
Teka-teki sumber penularan dan penyebaran Covid-19 di Desa Tijayan, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten mulai terungkap.
Camat Manisrenggo, Rahardjo Budi Setiono mengatakan, ada seorang pemuka agama berinisial S yang baru saja pulang dari Kudus, Jawa Tengah.
"S ini adalah salah satu pemuka agama di wilayah situ," ujarnya, Rabu (9/6/2021).
Setelah dari Kudus, S kembali ke Klaten dan timbul gejala terkait dengan Covid-19.
"Tapi yang bersangkutan tetap berkomunikasi dengan warga yang lain."
"Bahkan dia sempat memimpin salat di suatu musala yang diikuti enam orang jemaah," papar Budi.
Baca juga: Diantar Bus Sekolah, 23 Pasien Covid-19 Asal Kudus Tiba di Donohudan, Kapolda : Masih Ada Ribuan
Baca juga: Imbas Pasien Covid-19 Asal Kudus Berdatangan, PKL Diimbau Tak Buka Lapak di Asrama Haji Donohudan
Walau sudah merasakan ada gejala, S tidak kunjung memeriksakan diri.
"Dia mungkin tidak tahu kalau sudah tertular virus corona. Itu pun sempat jadi imam saat salat ied lebaran kemarin," ungkapnya.
Menurutnya, setelah kondisi S mulai parah, dia langsung memeriksakan diri ke bidan setempat.
"Ternyata benar dia sudah terpapar Covid-19. Untuk itu klaster ini termasuk klaster pascalebaran karena ketahuannya usai lebaran," katanya.
Gelombang Covid-19 Kudus
Pasien covid-19 asal Kabupaten Kudus terus berdatangan memenuhi lokasi karantina di Asrama Haji Donohudan, Selasa (8/6/2021).
Kini, pasien gelombang 4 ini masuk ke kawasan asrama yang berada di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali terjadi pukul 19.40 WIB.
Mereka diangkut dari Kabupaten Kudus ke asrama menggunakan bus polisi.
Pantauan TribunSolo.com, terdapat ada 6 bus polisi yang mengangkut puluhan pasien tersebut.
Selain itu, rombongan tersebut dikawal 2 mobil patwal.
Baca juga: Pesan Terakhir Pemuda Klaten yang Tewas Jatuh ke Jurang, saat Ngevlog Merekam Sunrise di Merapi
Baca juga: Imbas Pasien Covid-19 Asal Kudus Berdatangan, PKL Diimbau Tak Buka Lapak di Asrama Haji Donohudan
Saat memasuki gerbang asrama, petugas yang mengenakan APD menyemprotkan disenfektan pada kendaraan tersebut.
Setelah itu, bus tersebut langsung memasuki area tersebut dan mengantar di salah satu gedung untuk mengisolasi pasien tersebut.
Perwira Pengendali dan Pengamanan Asrama Haji Donohudan, AKP Cahyo Agus Riyanto mengatakan ada sekitar 88 pasien dari Kudus yang tiba.
"Malam hari ini sebanyak 88 orang, ini sudah sudah gelombang ke 4," ucap dia.
Cahyo menjelaskan, 88 pasien tersebut diantar ke Asrama Haji Donohudan dengan 6 bus polisi.
Ia menyebutkan total pasien Covid-19 asal Kudus yang dibawa di Asrama Haji Donohudan ini, yaitu sekitar 304 pasien.
"Saat ini ada 304 pasien asal Kudus yang tiba ke sini dari sebelumnya ada 216 pasien," ujar dia.
Dia menambahkan, masih ada pontensi bertambahnya pasien dari Kudus, pasalnya masih dilakukan screning terhadap warga yang kontak erat.
"Meski begitu, kapasitas disini Insyaallah tercukupi," aku dia.
Dirujuk ke Rumah Sakit
Koordinator tenaga kesehatan Asrama Haji Donohudan, Elizabet mengatakan pasien Covid-19 yang dirujuk ke rumah sakit sekitar 8 orang.
"Tercatat ada 8 pasien Covid-19 asal Kudus yang dirujuk ke rumah sakit di Solo," kata dia.
Elizabet menyebutkan 8 pasien Covid-19 tersebut masing-masing dibawa di 3 rumah sakit.
Mulai Rumah Sakit Tentara (RST) Slamet Riyadi Solo, 2 pasien di Rumah Sakit Daerah Dr Moerwardi (RSDM) Solo dan 5 orang di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo.
"Mereka yang dibawa memiliki gejala sedang, seperti demam, muntah dan sesak," ucap dia.
Ia menjelaskan 8 pasien tersebut dibawa ke rumah sakit di waktu yang berbeda.
Masing-masing 5 pasien dibawa ke RSJD Selasa (8/6/2021), 2 pasien dibawa ke RSDM, Senin (7/6/2021), dan 1 orang dibawa ke RST Slamet Riyadi.
" Sehingga total pasien Covid-19 asal Kudus di sini, sekitar 217 pasien terdiri dari 8 pasien dalam perawatan rumah sakit dan 209 pasien dilakukan isoman," pungkasnya.
Masih Ada Ribuan
Puluhan pasien Covid-19 asal Kudus kembali dirujuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Senin (7/6/2021).
Dari pantauan TribunSolo.com, mereka tiba sekira pukul 13.55 WIB dengan menggunakan 2 armada bus bertulisan bus sekolah.
Tenaga kesehatan yang ada didalam armada tersebut menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Setibanya di Asrama Haji Donohudan, dua armada tersebut langsung disemprot dengan disinfektan.
Baca juga: Fantastis! Yamaha & Suzuki 2-Tak Ini Dihargai Ratusan Juta Rupiah, Kolektor Berdatangan ke Sukoharjo
Baca juga: Beredar Video Pasien Corona Asal Kudus Curhat Telat Makan di Asrama Donohudan, Ini Fakta Sebenarnya
Dua armada itu kemudian menuju ke gedung yang diperuntukkan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 asal Kudus, yakni bangsal Mekkah.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut ada lebih kurang 23 pasien yang dirujuk hari ini.
Pasien tersebut menambah jumlah pasien yang sudah dirujuk sebelumnya ke Asrama Haji Donohudan, yakni 69 orang.
"(Sehingga) hampir 92 orang sudah kita rujuk ke sini," katanya, Senin (7/6/2021).
Jumlah tersebut belum semuanya. Masih ada 1.188 pasien Covid-19 asal Kudus yang akan dirujuk ke Asrama Haji Donohudan.
Mereka nantinya akan dirujuk menggunakan 29 armada secara bertahap.
"Digeser secara bertahap ke sini (Asrama Haji). Kita pastikan di sini sudah siap, mulai dari tenaga kesehatan, obat-obatan, dan makanan," ucap Luthfi.
Luthfi mengungkapkan sebanyak 800 tempat tidur sudah disiapkan di Asrama Haji Donohudan.
Bila itu tidak mencukupi, beberapa lokasi sudah disiapkan. Rumah Dinas Wali Kota Semarang menjadi satu diantaranya.
"Bila tidak muat akan dirujuk ke Semarang. Kita sudah menyiapkan Islamic Centre, kediaman Wali Kota Semarang, dan Srondol. Itu hampir 670 tempat tidur," ungkapnya.
Tenda Disiapkan
Tenda tempat tidur dan dapur umum didirikan di kompleks Asrama Haji Donohudan Boyolali, Senin (7/6/2021).
Pendirian tersebut dilakukan puluhan personel keamanan gabungan TNI - Polri mulai pukul 12.35 WIB.
"Dapur lapangan Brimob TNI, nanti akan memperkuat logistik untuk anggota yang jaga di ring 3," kata Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond kepada TribunSolo.com.
Puluhan personel nantinya akan disiagakan tiap shift-nya saban hari di Asrama Haji Donohudan Boyolali.
"Ada sebanyak 63 personel yang disiagakan di ring tiga," ucap Morry.
Baca juga: Beredar Video Pasien Corona Asal Kudus Curhat Telat Makan di Asrama Donohudan, Ini Fakta Sebenarnya
Baca juga: Ada Kiriman Pasien Corona Kudus ke Asrama Haji Donohudan, Gibran Sebut Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Mereka akan menjaga ketertiban dan keamanan di Asrmaa Haji Donohudan Boyolali.
Terlebih lagi, puluhan pasien Covid-19 asal kudus kini tengah dirujuk ke lokasi tersebut.
Morry mengungkapkan makanan pasien sudah disiapkan dari katering yang ditunjuk pengelola.
"Makanan yang disediakan dari katering," ungkapnya.
Tak hanya itu, sebuah bangsal disiapkan di kompleks Asrama Haji Donohudan Boyolali.
Itu dilakukan untuk mengantisipasi kapasitas Rumah Sakit DKT Slamet Riyadi dan RSUD Dr Moewardi penuh.
Morry Ermond mengatakan, bangsal itu digunakan untuk menampung pasien Covid-19 bergejala memiliki komorbid.
"Sedang dikoordinasikan dengan Dinkes Provinsi Jawa Tengah supaya disiapkan satu bangsal lengkap dengan peralatan kesehatan dan tenaga kesehatan," kata dia.
"Itu untuk merawat pasien yang bergejala," tambahnya.
Untuk protokol kesehatan, Morry mengatakan akan lebih diperketat.
Misalnya, orang - orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke Asrama Haji Donohudan.
Bila, ada orang yang masuk harus memakai masker medis rangkap dua.
"Menyemprot kendaraan yang keluar masuk dengan disinfektan. Apalagi kendaraan yang membawa pasien terkonfirmasi positif Covid-19," ucapnya.
Baca juga: Gelombang Pasien Covid-19 Asal Kudus Belum Mandek, Hari Ini 30 Orang Dirujuk ke Donohudan: Ada ASN
Gelombang I
Sebanyak 69 pasien corona gelombang pertama asal kudus tiba di Asrama Haji Donohudan, Minggu (6/6/2021) malam pukul 22.30.
Pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) itu akan menjalani isolasi di sana.
Sebanyak 69 warga tersebut datang dengan diangkut lima bus milik Polri dan dikawal jajaran kepolisian.
Baca juga: Tak Percaya Corona & Berani Ancam Bunuh Kapolsek di Klaten, Dua Pria Boyolali Lemas, Hanya Menunduk
Baca juga: Kasus Corona Jateng Meningkat, Ganjar Beberkan Pemicunya: Masyarakat Kendur Prokes
Begitu rombongan datang , satu persatu bus tersebut disemprot disinfektan oleh petugas serta mobil pengiring maupun pengawalnya.
Selanjutnya, kelima bus pengangkut pasien OTG langsung menuju gedung di sisi selatan Asrama Haji Donohudan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut sebelum menjalani isolasi.
Hanya petugas yang menggunakan APD lengkap diizinkan untuk mendekati pasien yang dari Kudus.
Penanggungjawab Gedung Isolasi Asrma Haji Donohudan, dokter Sigit Armunanto menjelaskan, ke-69 warga Kudus itu terdiri dari 48 pria dan 21 perempuan.
Baca juga: Klaster Halal Bihalal di Sekarsuli Klaten Melonjak, Total Warga Positif Corona Capai 57 Orang
"Seminggu menjalani isolasi, maka ke-69 warga Kudus tersebut akan menjalani tes swab PCR lagi untuk mengetahui kondisi kesehatannya apakah sudah sembuh atau belum," ujarnya kepada Tribunsolo.com, Senin (7/6/2021).
Ditanya apakah jumlah warga Kudus yang diisolasi ke Asrama Haji Donohudan akan bertambah, dokter Sigit mengaku disesuaikan dengan kondisi yang ada.
"Semua sesuai kondisi di lapangan. Besok (Senin) siang, rencanaya akan datang lagi sebanyak 30 orang. Namun kita berharap agar kondisi segera membaik dan pulih seperti sebelumnya.” ungkapnya.
Gelombang II
Jumlah pasien Covid-19 asal Kudus yang menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan Boyolali berpotensi bertambah.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, hari ini akan ada sebanyak 30 pasien diantar ke lokasi isolasi mandiri tersebut.
Mereka merupakan pasien Covid-19 orang tanpa gejala (OTG) atau asimtomatik.
Informasi tersebut dibenarkan penanggung jawab isolasi OTG wilayah Solo Raya, Sigit Armunanto.
Ia menyebut puluhan pasien adalah aparatur sipil negara (ASN) dan keluarganya.
"Iya nanti akan ada pengiriman 30 pasien dari Kudus," kata Sigit kepada TribunSolo.com.
"Mereka akan diberangkatkan dari Kudus sekira pukul 10.00 WIB," tambahnya.
Artinya, dengan penambahan tersebut, maka akan ada sebanyak 99 pasien Covid-19 yang diisolasi di Asrama Haji Donohudan.
Dari pantauan TribunSolo.com, akses masuk ke Asrama Haji Donohudan dijaga ketat personel keamanan gabungan. (*)