Berita Boyolali Terbaru

Pasien Corona Asal Kudus Meninggal Dunia di RSJD Solo, Dimakamkan Sesuai Prokes: Dijemput BPBD Kudus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI PEMAKAMAN : Tim medis dan Petugas melakukan prosesi pemakaman jenazah orang dengan Covid-19, TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta barat. Senin (13/4/2020). Mereka melakukan pemakaman ini dengan menggunakan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dan WHO.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Satu pasien Covid-19 asal Kudus meninggal dunia di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta, Kamis (10/6/2021) dini hari. 

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, pasien corona tersebut berinisial S (63). 

Sebelumnya pasien S bersama istrinya SW dirujuk dari Asrama Haji Donohudan ke RSJD Surakarta pada Selasa (8/6/2021).

Baca juga: Jika Gelombang Pasien Corona Asal Kudus Memburuk, Bangsal & Tenda Disiapkan di Asrama Haji Donohudan

Baca juga: Ada Kiriman Pasien Corona Kudus ke Asrama Haji Donohudan, Gibran Sebut Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Keduanya diketahui memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid. 

Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond membenarkan hal tersebut.

"Saat proses screening datang langsung dirujuk ke RSJD Surakarta," jelasnya kepada TribunSolo.com, Kamis (10/6/2021). 

Keduanya memiliki penyakit bawaan. 

Baca juga: Buntut Kasus Corona Klaten Naik, Kapasitas Objek Wisata Diizinkan 30 Persen: Buka Sampai Jam 3 Sore

"Setelah dirujuk, kondisinya mulai memburuk dan kritis, pasien pria ini meninggal dini hari tadi sekitar pukul 00.00 WIB," ujar Morry .

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolres Kudus terkait pemulangan jenazah. 

Selanjutnya, jenazah S akan dijemput oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus. 

"Pemakaman dilakukan di Kudus Kamis (10/6/2021) dan pemulasaran jenazah dilakukan dengan protokol kesehatan," kata Morry.

Terpisah, Humas RSJD Solo, Dedy Ariwidiyanto membenarkan ada pasien Covid-19 asal Kudus meninggal dunia Kamis (10/6/2021) dini hari.

"Iya benar," singkatnya. 

Rumah Sakit Darurat di Solo

Rumah sakit lapangan (Rumkitlap) Benteng Vastenburg Solo siap bila sewaktu-waktu dimanfaatkan untuk menampung pasien Covid-19 asal Kudus.

Danrem 074/Warastratama, Kolonel Inf Deddy Suryadi mengatakan, sejumlah persiapan sudah dilakukan.

Pembersihan kawasan Rumkitlap menjadi satu diantaranya. 

Baca juga: Sergio Busquets Positif Corona usai Spanyol VS Portugal, C Ronaldo dkk Langsung Jalani Tes Covid-19

Baca juga: Beredar Video Pasien Corona Asal Kudus Curhat Telat Makan di Asrama Donohudan, Ini Fakta Sebenarnya

"Mulai minggu kemarin disiapkan. Rumkitlap sudah kita bersihkan, kita siapkan kembali," kata Deddy, Selasa (8/6/2021).

"Tenaga kesehatan juga sudah kita organisir kembali," tambahnya. 

Tenaga kesehatan yang disiagakan gabungan dari unsur TNI dan Dinas Kesehatan Kota Solo. 

Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah personel TNI bersiaga di kawasan Rumkitlap. Termasuk, tenaga kesehatannya. 

Baca juga: Tak Percaya Corona & Berani Ancam Bunuh Kapolsek di Klaten, Dua Pria Boyolali Lemas, Hanya Menunduk

Rumkitlap Benteng Vastenburg, sambung Deddy, bisa menampung ratusan pasien dengan fasilitas kesehatan yang memadai. 

"Kapasitas rumkitlap kita ada 100 orang dengan dilengkapi 4 ICU," ucap dia. 

"Itu sudah siap semua. Kapanpun digunakan dalam kondisi siap," tambahnya.

Alat dari Amerika

Peralatan pendukung di RS Darurat Covid-19 yang dibangun TNI AD di Benteng Vastenburg Solo disebut tidak main-main.

Komandan Korem 074 Warastratama Kolonel (Inf) Rano Tilaar mengatakan, peralatan yang dibawa juga berasal dari luar negeri yakni Amerika serikat.

Dia mencontohkan, peralatan yang ada seperti ventilator portabel.

Saat ini, peralatan sudah siap dan tinggal menunggu para nakes untuk transfer ilmu untuk mengoperasikan alat yang ada.

"Alatnya baru dan canggih perlu transfer ilmu, nanti akan diajarkan vendor," papar dia kepada TribunSolo.com, Kamis (11/2/2021).

Sudah Siap 100 Persen, Operasional RS Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Solo Tunggu Izin KSAD

RS Darurat Covid-19 Benteng Vastenburg Solo Rawat Pasien Gejala Ringan, Gejala Berat Dirujuk ke RST

Saat ini, menurut Rano Tilaar, vendor masih berada di Jakarta.

Sebab, pembangunan RS Darurat Corona yang ada di Jakarta belum selesai.

"Progres pembangunan lebih cepat di Solo, jadi Vendor ini masih di Jakarta," kata dia.

"Saat ini Solo sudah 96 persen," katanya.

Potret Mewahnya RS

Pemanfaatan RS Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Solo tinggal menunggu izin Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)

Kini, tenda-tenda sudah berdiri lengkap dengan berbagai fasilitasnya di benteng yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Di ruang terbuka itu, ada 12 tenda yang berdiri kokoh di RS Darurat Covid-19 atau Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap).

Masing-masing tenda telah dilengkapi dengan pendingin ruangan layaknya kamar tidur pasien di rumah sakit.

Dalam tenda, telah tertata 10 tempat tidur dengan alat gantung infus dan tirai penyekat.

Beberapa tenda telah dilengkapi tempat mandi dan toilet portabel berkapasitas 1 orang.

Tempat mandinya dilengkapi dengan shower.

Danrem 074/ Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Rano Tilaar mengecek wc portabel tenda Rumkitlap atau RS Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Senin (8/2/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Danrem 074/ Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Rano Tilaar mengatakan pembangunan fisik sudah 100 persen.

"Ini sebenarnya bangunan sudah mencapai 100 persen. Masih menunggu izin kepala staf angkatan darat (KSAD)," kata Rano kepada TribunSolo.com, Senin (8/2/2021).

Rano mengungkapkan Rumkitlap akan menampung 100 pasien asal Solo Raya dengan gejala ringan hingga sedang.

"Kami juga sudah menyiapkan tenda untuk para tenaga kesehatan beristirahat," ungkapnya.

Tenda tersebut, sambung Rano, berkapasitas 50 tempat tidur dan sudah didirikan di bagian dalam sisi utara Benteng Vastenburg.

Kelakar Wali Kota Solo FX Rudy : Pendapi Gedhe Balai Kota Bisa Saja Disulap Jadi RS Darurat Covid-19

10 Tenda Sudah Didirikan di Rumah Sakit Lapangan Benteng Vastenburg Solo, Begini Penampakannya

Para tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Rumkitlap berasal dari RST Slamet Riyadi Kota Solo.

"Jumlahnya 100 orang dan akab dibagi beberapa shift," ucapnya.

Rano menjelaskan para tenaga kesehatan akan menjalani adaptasi terlebih dulu sebelum bertugas.

"Para tenaga kesehatan akan beradaptasi karena selama ini bertugas di rumah sakit permanen," jelas dia.

"Mereka akan beroperasi di rumah sakit portabel, maka perlu beradaptasi," tambahnya.

Seperti Tenda Peperangan

Sebulmnya, TNI memberikan maket atau desain pembangunan di Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Solo.

Maket ditunjukkan langsung oleh Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel (Inf) Rano Tilaar saat jumpa pers, Jumat (15/1/2021).

Tampak suasa rumah sakit seperti barak peperangan dengan tenda-tenda khusus di dalam benteng yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon.

Rano menerangkan, pihaknya menyiagakan sebanyak 100 tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Solo.

Nantinya, para nakes itu akan ditugaskan secara bergantian dan diberikan jadwal merawat pasien dengan standar penanganan Covid-19 secara ketat dan tertib.

"Daya tampung RS itu ada 100 tempat tidur," paparnya.

Alasan Kenapa Ada RS Darurat

Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat memberikan alasan kenapa membangun rumah sakit darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Solo.

Pembangunan rumah sakit di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo ini di tengah angka kasus Covid-19 meroket.

Apalagi beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo menyebut kasus per hari mencapai ratusan orang terbesar selama pandemi.

Baca juga: Di Tengah Datangnya Vaksin Sinovac, Corona di Solo Meroket 250 Kasus Sehari,Tertinggi Selama Pandemi

Baca juga: Belasan Tenaga Kesehatan di Solo Batal Disuntik Vaksin Covid-19 Hari Pertama, Ternyata Ini Sebabnya

Belum lagi, banyaknya rumah sakit sudah overload dan Solo menjadi pusat rujukan di daerah sekitarnya seperti dari Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali hingga Sragen.

Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta Kolonel (Inf) Rano Tilaar memaparkan, alasan dibangunnya rumah sakit darurat lantaran Solo selama ini banyak menjadi rujukan pasien Covid-19.

Berdasarkan hal tersebut, pimpinan TNI Angkatan Darat mengalokasikan rumah sakit lapangan untuk menangani Covid-19.

Lokasi bagian dalam Benteng Vastenburg ini dipilih lantaran dekat dengan RST Slamet Riyadi yang berada di Kecamatan Laweyen.

"Karena harus di dekat RST Slamet Riyadi jaraknya 1-2 KM," papar dia saat memberikan jumpa pers langsung berserta peninjauan, Jumat (15/1/2021).

Dia menyebut, nantinya ada 100 tempat tidur yang disediakan untuk menampung pasien Covid-19 dari Solo Raya.

Adapun pembangunan rumah sakit darurat ini ditergetkan idealnya 7 hari.

"Itu hitungannya sejak barang - barang tiba, nanti dimobilisasi dari Jakarta," jelasnya.

Baca juga: Ikuti Jejak Solo, Bupati Sukoharjo Wardoyo & Klaten Sri Mulyani, Revisi Jam Malam Warung Selama PSBB

Baca juga: Overload, Pasien Covid-19 di RS UNS Solo Pun Harus Antre dan Tunggu Kamar Kosong, Begini Kondisinya

Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangunan rumah sakit darurat ini nantinya meliputi 20 tenda seperti tenda pasien, tenda nakes, tenda laboratorium hingga tenda isolasi.

Diperkirakan tenda dan keperluan lainnya untuk pembangunan rumah sakit darurat ini akan datang pada 21 Januari 2021.

Nantinya ada 20 tenda yang dibangun dengan 12 fungsi yang akan dibangun.

"Fungsi perawatan, fungsi komando, fungsi isolasi, dan lain sebagainya," kata dia.

Dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya rumah sakit darurat Covid-19.

Rano Tilaar mengatakan, penempatan rumah sakit darurat ini sudah melalui berbagai pertimbangan mantang.

Dia memastikan, posisi Benteng Vastenburg dikelilingi gedung yang tinggi dan aktivitas dipantau dengan ketat.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir," terang dia.

Selain itu, pihaknya juga sudah memastikan kebersihan dan fasilitas di lokasi karena juga disediakan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK).

"Masyarakat tidak perlu takut, karena ini tembok besar parit lebar, lapangan cukup luas," jelas dia menekankan. (*)

Berita Terkini