Kepala Desa Brangkal, Suratmin mengatakan, 14 orang yang kontak erat dengan jenazah sudah dilakukan swab pada pukul 08.00 WIB tadi.
Baca juga: Acara Tahlilan Munculkan Klaster Covid-19 di Cilincing: 22 Warga Positif Corona, Termasuk Balita
Baca juga: Kasus Corona Sukoharjo Bertambah, Hari Ini Tercatat 5 Orang Positif: Dinkes Ingatkan Prokes
"Sudah, sudah semua, yang kontak erat sebanyak 14 orang sudah di swab puskesmas tadi pagi," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Jumat (4/6/2021).
Mengetahui jenazah yang dibawa pulang terkonfirmasi corona, tetangga dan warga lainnya tidak berani mendekat dan mengurus jenazah.
"Kalau tetangga nggak ada yang berani mendekat, namun prosesi pemakaman tetap menggunakan protokol kesehatan oleh relawan, semua pakai APD," tambahnya.
Baca juga: Razia Swab Antigen Dadakan di Alun-Alun Kidul Semalam, Gibran Sebut Gerak Cepat Antisipasi Corona
Sembari menunggu hasil swab keluar dalam kurun waktu 2 hingga 3 hari, satgas desa meminta yang kontak erat melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Sambil menunggu hasilnya keluar, kami dari satgas mengimbau untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing," pintanya.
Selanjutnya, satgas desa menunggu instruksi dari satgas Kecamatan dan Kabupaten, jika hasil swab PCR ke-14 warga menunjukkan hasil positif covid-19.
"Selanjutnya, ya kita menunggu satgas atasan saya, kalau hasilnya positif dan harus dibawa ke technopark ya silahkan, tapi kami tetap memantau," pungkasnya.
Beredar Pesan di WA
Sebuah pesan berantai tersebar di aplikasi WhatsApp (WA), terkait penolakan pemakaman jenazah sesuai prosedur Covid-19.
Dalam pesan tersebut menyebutkan, jika anggota keluarga pasien menolak jenazah dimakamkan dengan prosedur Covid-19.
Padahal, jenazah tersebut dinyatakan meninggal positif corona di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.
Baca juga: Kasus Corona di Boyolali Bertambah: Ruang Isolasi RS Hampir Penuh, Bupati Said Sebut Terkendali
Baca juga: Kasus Corona Sukoharjo Bertambah, Hari Ini Tercatat 5 Orang Positif: Dinkes Ingatkan Prokes
Berikut isi pesannya:
Mohon bantuan bagi tman2 driver ambulans gratis, bila ada permintaan antar jenazah dari SU Kasih Ibu ke wilayah Kecmatan Gemolong, mohon konfirmasi ke RS apakah jenazah terdiagnosis Covid atau bukan. Laporan pihak RS Keluarga ada yang menolak protokol pemusalarahan jenazah C-19 dan meminta bantuan ambulan gratis untuk membawa. Jangan sampai berurusan dengan kepolisian karena sudah diberikan peringatan. Nuwun
Saat dikonfirmasi, Manajer Humas RS Kasih Ibu, Solo, dr. Divan Fernandes melalui pesan whatsapp membenarkan peristiwa tersebut.