Purwati mengatakan, karena adanya temuan berbagi klaster Covid-19 d wilayah tersebut.
"Sekarang sudah merebah tak hanya klaster keluarga, dari klaster ibadah, wisata dan hajatan," jelasnya,.
Dia menjelaskannya masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas.
"Dari penemuan, ada saja masyarakat yang tak menggunakan masker," ujarnya.
Untuk itu Purwati menegaskan akan berupaya untuk lalukan antisipasi penekanan Covid-19 dengan melalukan tracking pasien yang telah terkonfirmasi.
"Kita fokuskan pada tracking kontak erat pasien," tegasnya.
95 Buruh Positif
Ledakan kasus Covid-19 di Kabupaten Karanganyar benar-benar terjadi, Senin (21/6/2021).
Bukan warga di permukiman, kini ada puluhan buruh di pabrik sepatu di Dusun Jumog, Desa/Kecamatan Jaten positif Covid-19,
Kades Jaten Hargo Satoto menjelaskan, hasil swab antigen dan swab PCR yang menyasar ratusan buruh itu dilakukan mandiri oleh management pabrik, ada 95 orang positif.
Penemuan kasus Covid-19, diketahui pada lima hari lalu yakni banyak karyawan mengeluh panas, batuk dan sesak nafas.
Baca juga: Rekor Tertinggi Selama Pandemi, Covid-19 di Karanganyar Tembus 810 Kasus dalam Kurun Waktu 2 Bulan
Baca juga: Kisah Pembantu di Ngringo Karanganyar, Tertular Covid 19 Setelah Mengeroki Majikannya
"Karyawan yang positif Covid-19 berasal bukan hanya dari daerah Jaten," jelasnya kepada TribunSolo.com.
Hasil penelusuran Satgas Covid-19 Desa Jaten, menyatakan karyawan yang berstatus positif wajib isolasi mandiri (isoma) di rumah atau kos.
"Ada sekira 11 karyawan lakukan isoma di kos dekat pabrik dan sisinya di rumah masing-masing menyebar di berbagai daerah," jelasnya.
Dia menjabarkan, karyawan yang lakukan isolasi berasal dari wilayah Jaten, Kabupaten Sukoharjo, hingga hampir semua wilayah Karanganyar.
"Satgas Desa melakukan pemantauan secara berkala ke karyawan," aku dia.
Selain itu, Hargo mengatakan pabrik yang berjumlah sekitar 1.100 karyawan ini sudah dilakukan lockdown.
"Sejak lima hari lalu, sampai nanti lima hari ke depan," tegasnya.
"Tapi hanya karyawan tertentu yang bisa masuk ke pabrik," aku dia. (*)