Berita Solo Terbaru

Alasan Gibran Tunda Sekolah Tatap Muka di Solo: Tak Ingin Ada Klaster Corona dari Sekolah 

Penulis: Agil Trisetiawan
Editor: Ryantono Puji Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Selasa ( 22/6/2021).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memiliki alasan tersendiri untuk memutuskan menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang rencananya digelar 12 Juli 2021 nanti. 

Hal ini melihat meledaknya kasus corona di berbagai daerah dan juga Solo. 

Selain itu, dia juga ingin siswa SMA atau sederajat bisa menerima vaksinasi terlebih dahulu.

Baca juga: Saat Corona Tak Pandang Usia : 643 Bayi hingga Anak-anak di Sukoharjo Terpapar, Begini Kondisinya

Pasalnya Pemkot Solo tak ingin kecolongan dengan munculnya klaster di sekolah.

Gibran pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Solo untuk program vaksinasi siswa SMA ini.

"Saya sudah tugaskan ke Bu Ning (Kadinas Kesehatan) dan Bu Etik (Kadinas Pendidikan), agar anak SMA diprioritaskan untuk divaksin," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Polisi Tetapkan Tujuh Bocah Perusak Makam Cemoro Kembar di Mojo Solo Jadi Tersangka, Begini Motifnya

Baca juga: Isi WA Pelaku Sebelum Bakar Kadus Simo Boyolali : Minta Datang Sendiri, Lalu Dibakar dari Belakang

Penundaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo merupakan keputusan yang tepat.

Gibran mengatakan, pihaknya tak ingin adanya klaster baru jika PTM ini digelar.

"Penenundaan PTM itu keputusan yang tepat, kita tidak bisa memaksakan apalagi ini anak-anak kita," ujarnya.

"Kalau ada klaster sekolah itu tidak kita inginkan," imbuhnya.

Menurutnya usia 12 tahun 18 tahun menjadi prioritas penerimaan vaksin.

"Ada instruksi untuk vaksin anak-anak 12 tahun," ucapnya.

Penundaan PTM ini membuat Pemkot Solo harus melakukan evaluasi kembali.

Gibran mengatakan, sebelum PTM benar-benar digelar, pihaknya akam melakukan simulasi ulang.

Keputusan Sulit Gibran

Empat bulan lebih, Gibran Rakabuming Raka menjabat Wali Kota Solo.

Pemimpin muda 33 tahun itu, harus melewati jalan berliku karena tak semulus yang diharapkan.

Selama beberapa bulan memimpin, ada keputusan sulit yang disampaikan hampir berurutan di tengah mengganasnya kasus Covid-19.

Apa itu? Ya, Gibran membatalkan kick-off Piala Wali Kota Solo pada Senin (28/6/2021).

Padahal gelaran itu diidam-idamkan.

Baca juga: Akhirnya, Panitia Piala Wali Kota Solo Ungkap Sebab Turnamen Tak Dapat izin, Klub Peserta Kecewa

Baca juga: Alasan Gibran Tunda Pembelajaran Tatap Muka di Solo : Agar Anak-anak Bisa Sekolah dengan Nyaman

Berselang beberapa hari, Rabu (30/6/2021), Gibran membatalkan pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya dimulia 12 Juli 2021.

Berikut rinciannya :

1. Batalkan Kick-off Piala Wali Kota Solo

Piala Wali Kota Solo 2021 resmi ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Penundaan itu diputuskan setelah Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mendapatkan rekomendasi dari tingkat Jawa Tengah.

Baca juga: Tanda Tanya Piala Wali Kota Solo: Kacau, Jumpa Pers Kini Mendadak Dibatalkan

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Kapolda Jateng, Irjen Pol Achmad Luthfi menelpon langsung Gibran.

"Tadi barusan Kapolda dan Ganjar telepon. Tidak apa-apa. Biar panitia saja yang mengumumkan," kata Gibran, Senin (28/6/2021).

Namun, Gibran enggan membeberkan alasan pasti penundaan Piala Wali Kota Solo 2021.

Menurutnya, itu biar dijelaskan langsung panitia penyelenggara.

"Tunggu nanti malam," ucapnya.

Lonjakan kasus Covid-19 diduga menjadi salah satu alasan penundaan Piala Wali Kota Solo 2021.

"Di Solo kita tidak separah kabupaten lain. Untuk alasan-alasan pastinya biar panitia saja," ucapnya.

Gibran belum bisa memastikan penundaan akan berjalan berapa lama.

"Belum Tahu," ujarnya.

2. Batalkan Sekolah Tatap Muka

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka resmi membatalkan pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya dimulia 12 Juli 2021.

Menurut Gibran, penundaan PTM ini terpaksa dilakukan karena kasus Covid-19 di Kota Solo dan sekitarnya yang masih menggila.

"PTM ditunda dulu, karena keadaannya seperti ini," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (30/6/2021).

Orang nomor satu di Kota Bengawan itu menjelaskan, penundaan ini untuk melindungi anak-anak terpapar virus Covid-19.

Siswa SD Cemara II Solo mencuci tangan sebelum memasuki area sekolah untuk mengikuti pembelajaran tatap muka, Rabu (5/5/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Pasalnya, virus corona kini tak hanya menyerang orang dewasa dan lansia saja, tamun juga menghantui anak-anak.

"Yang jelas kami berkomitmen agar anak-anak bisa bersekolah dengan nyaman," ujarnya.

Selain menunda PTM, Pemkot Solo juga akan melakukan vaksnasi terhadap remaja.

Tak hanya pada usia 18 tahun, namun anak usia 12 tahun juga masuk penerima vaksinasi.

"Ada instruksi untuk vaksin anak-anak 12 tahun," ucapnya.

Penundaan PTM ini membuat Pemkot Solo harus melakukan evaluasi kembali.

"Sebelum PTM benar-benar digelar, pihaknya akam melakukan simulasi ulang," aku dia. (*)

Berita Terkini