Berita Sragen Terbaru

Kasus Aktif Corona di Sragen Turun , Bupati Yuni Sebut Kuncinya Isolasi Terpusat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati melakukan sosialisasi protokol kesehatan di Kantor Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Selasa (22/6/2021).

Menurut sang pedagang, Burhanuddin Al Azhari (27), dirinya saat ini mengalami kenaikan jumlah penjualan dari sebelumnya hanya menjual 350 butir degan, kini naik menjapai 500 butir.

"Saat ini kami mengalami kenaikan nyari 50 persen," katanya pada Selasa (6/7/2021).

Dirinya menyebut jenis "Degan Wulung" yang saat ini menjadi primadona.

Baca juga: Saat Corona Tak Pandang Usia : 643 Bayi hingga Anak-anak di Sukoharjo Terpapar, Begini Kondisinya

"Orang banyak mencari karena informasi yang beredar, degan wulung memiliki khasiat untuk meningkatkan imunitas di tengah pandemi Covid 19," ujarnya.

Burhan mengungkapkan banyak pelanggannya yang masih belum bisa membedakan antara degan biasa dan degan wulung.

"Kalau degan wulung ada warna merah muda di dagingnya, dan degan biasa tidak ada," ungkapnya.

Baca juga: Daftar 3 Rumah Sakit Rujukan Corona di Karanganyar : Dinas Kesehatan Juga Tambah Tempat Tidur Pasien

Dari segi harga juga mengalami kenaikan untuk degan biasa dari sebelumnya Rp 8 ribu kini mencapai Rp 10 ribu.

Adapun degan wulung, harganya yang dulu Rp 10 ribu, kini mencapai Rp 15 ribu.

"Namun stok degan wulung saat ini sedang kosong, di beberapa daerah mulai langka," jelasnya.

Soal Keluhan PPKM Darurat

Berbagai kegiatan masyarakat dibatasi saat pemberlakuan PPKM darurat oleh Pemerintah.

Masyarakat khususnya pedagang banyak yang mengeluhkan kebijakan tersebut. Mereka merasa dirugikan. 

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, pembatasan perlu dilakukan mengingat angka covid-19 masih cukup tinggi.

Baca juga: Viral Cerita Dokter Tak Diperbolehkan Lewat saat Penyekatan PPKM Darurat, Ini Kata Polisi

Baca juga: Badan Lelah Ingin Pijat? Sabar, Puluhan Panti Pijat di Klaten Terpaksa Ditutup karena PPKM Darurat

"PPKM darurat ini, mungkin masyarakat kita akan merasa keberatan, karena pembatasan-pembatasan yang kita lakukan, ini memang perlu kita lakukan, karena angka covid-19 kita tinggi," jelasnya kepada TribunSolo.com, Selasa (6/7/2021).

"Sehingga kita perlu terapkan sampai tanggal 20 Juli nanti," tambahnya.

Halaman
1234

Berita Terkini