Saat itu, ia hanya terpikir menceritakan curhatan terkait PPKM Darurat yang menurunkan penghasilan, ke aparat keamanan.
"Kaget, rombongan datang ada Pak Kapolri terus diajak ngobrol sebentar sama beliau," ungkapnya, Sabtu (17/7/2021).
Tak hanya itu, dirinya tak hanya diajak berbincang saja tapi juga diberikan paket sembako.
"Dikasih paket sembako, ada beras, gula sama mie rebus," ungkapnya.
Dia mengaku juga mendapat masker dari Kapolri.
"Ada masker juga, buat dibagi sama pelanggan yang tak pakai masker saat beli kesini," ujarnya.
Saat ditanya setelah kedatangan Kapolri wedangannya menjadi terkenal.
"Habis Pak Kapolri pergi, langsung dikirimi teman-teman lewat WhatsApp, foto-foto saya bareng Pak Kapolri, semoga wedangan saja jadi laris," ungkapnya.
Ngobrol Berbahasa Jawa
Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit blusukan di sudut-sudut Kota Solo, Jumat (16/7/2021) malam.
Orang nomor satu di institusi Polri itu tiba-tiba muncul dan mengagetkan bakul wedangan atau HIK di kawasan Kerten.
Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI Turun Gunung, Pantau Langsung Penerapan PPKM Darurat di Solo
Listyo kemudian membagikan paket sembako dan masker di warung hik, yang kepergok masih buka meski sudah melewati masa jam operasional PPKM Darurat.
Listyo, yang pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo itu kemudian berbincang dengan penjual HIK, memakai bahasa Jawa Kromo, atau bahasa Jawa halus.
Dia mendengarkan keluhan pedagang hik bila PPKM darurat membuat omzet penjualannya menurun hingga 50 persen.
Curhatan penjual HIK ini kemudian dijawab Sigit, bila kebijakan PPKM Darurat dikeluarkan pemerintah untuk melindungi warga dari ancaman Covid-19.