Setelah kapal terbalik para awak sempat tenggelam, namun muncul lagi ke permukaan air dalam kondisi gelap.
“Kami panggil kawan-kawan yang lain, masih ada semua. Semuanya langsung pegang tali. Menunggu jemputan kapal,” katanya.
Saat itu, ombak di laut masih cukup besar.
Sambil memegang tali-tali kapal, Anto bersama rekan-rekannya sempat menunggu kapal penolong.
Namun, beberapa jam berlalu, kapal tak kunjung datang.
“Tak mampu lagi,” kata Anto menirukan suara satu di antara rekannya malam itu.
“Kalau tak mampu lepas saja. Kita pasrah kepada Tuhan,” jawab Anto.
Sudah ada dua kapal yang melewati Anto.
Namun, awak kapal tersebut tidak melihatnya.
“Ada 2 kapal lewat. Saya melambai, tidak ada respons,” jelas Anto.
Dengan menggunakan baju pelampung, Anto mengapung di lautan selama sekitar 11 jam.
Keesokan harinya, Rabu 14 Juli 2021 pagi WIB, sekitar pukul 07.00 WIB, Anto diselamatkan oleh awak kapal dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.
“Kami melambai. Nafas sudah hampir habis,” ucapnya.
Baca juga: Kecelakaan di Sragen Tembus 512 Kasus Selama Januari-Juli 2021, Korban Tewas Sudah Mencapai 56 Orang
Korban Hilang
Rahmat Dani (18), warga Kabupaten Kubu Raya (KKR) adalah satu di antara korban kecelakaan kapal di perairan wilayah Kalbar yang hingga Jumat 16 Juli 2021 belum ketemukan.