Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Angka Covid-19 di Kota Solo alami penurunan signifikan.
Dalam catatan Dinas Kesehatan Kota Solo, angka Covid-19 ada 39 penambahan kasus Covid-19 pada Rabu (18/8/2021).
Namun ternyata penurunan tidak berimbas pada penurunan level PPKM.
Pada kebijakan terbaru yang ditetapkan pada 17-23 Agustus 2021, Solo masih masuk kategori PPKM Level 4, bukan 3.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyerukan kepada sejumlah area Solo Raya.
Baca juga: Dilema Keluarga di Klaten Mau Isolasi Covid-19, Bingung Tinggalkan 2 Anaknya dan 1 Nenek yang Pikun
Baca juga: Duel di Jalanan Solo, Dua Pria Baku Hantam & Terluka karena Pisau, Gara-gara Rebutan Lahan Parkir
"Kota Solo angka kepatuhan, vaksinasi, hingga tracing semuanya tinggi," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (19/8/2021).
"Namun dalam implementasinya penanganan Covid-19 se-Solo Raya harus kompak," jelasnya.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, menambahkan ada tiga kabupaten yang angka Covid-19 nya masih tinggi dan menjadi sorotan.
"Ada tiga kota Sragen, Klaten, dan Boyolali kalau itu sudah normal sekiranya kita bisa turun ke level 3," ujarnya.
Teguh menyatakan bahwa pihaknya siap untuk membantu wilayah sekitar Solo, untuk mendukung proses penekanan angka Covid-19.
"Apabila ada kelebihan termasuk seperti kemarin oksigen konsentrator, kami siap mengirimkan," jelasnya.
Namun dirinya mengungkapkan tidak bisa membantu soal kuota vaksinasi, karena itu kebijakan dari pusat.
"Yang divaksin di Kota Solo 20 persen di antaranya adalah warga non-kota Solo," ungkapnya.
"Timbal baliknya ada. Hidup di solo, bayar pajak dari Solo, wong dodol kan bayar pajak. Tidak ada salahnya kita memberi mereka sehat," imbuhnya.
Pede Turun Level
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menggelar rapat menyikapi akhir PPKM Level 4, Senin (16/8/2021).
Terkait dengan rapat ini, Gibran belum memberikan keterangan apa-apa karena keputusan akan disahkan dan menunggu instruksi menteri yang akan keluar besok Selasa (17/8/2021)
Namun demikian Gibran memberikan bocoran seperti mal yang akan diperbolehkan buka.
“Kita tunggu Instruksi Menteri, Kelonggarannya ya seperti Mal yang akan diperbolehkan buka,” kata Gibran kepada TribunSolo.com.
Kelonggaran ini juga dilandasi oleh angka penurunan Covid-19 di Solo.
Baca juga: Baru 5 Bulan Menjabat, Bupati Boyolali Said Hidayat Rombak Kursi Pejabat Besar-besaran,Ini Daftarnya
Baca juga: Fantastis! Denda Pelanggaran Prokes di Sukoharjo Tembus Rp 130 Juta, Sejam Ada 80 Orang Terjaring
Gibran menjelaskan kemungkinan Solo akan memasuki Level 3 karena indikator-indikator yang sudah mendekati jika PPKM Level 4 diperpanjang.
“Ya kemungkin Solo memasuki PPKM Level 3 karena indikator-indikatornya sudah mendekati," aku dia.
"Tapi tetap tunggu keputusan pusat karena yang menghitung indikatornya sana,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih juga mengatakan Solo hampir memasuki level 3 hanya saja ada indikator yang kurang sedikit.
“Solo hampir masuk PPKM level 3 hanya kurang indikator sedikit saja, seperti misalnya indikator A harus nya 30,5 kita baru 30 seperti itu,” kat dia.
“Kita tunggu keputusan pusat, semoga ya yang terbaik karena angka kasus positif Covid-19 kita sudah melandai,” sambungnya.
Volume Kendaraan Meroket
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 di Solo akan berakhir pada hari ini, Senin (16/8/2021).
Sebelumnya kebijakan PPKM Level 4 telah diperpanjang empat kali sejak diberlakukan pada 3 Juli 2021 lalu.
Sampai saat ini pemerintah belum memutuskan apakah PPKM Level 4 Kota Solo akan kembali diperpanjang atau tidaknya.
Kedati demikian, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo mencatat volume kendaraan alami fluktuatif sejak pemberlakuan PPKM.
Baca juga: Beredar Foto Viral Satpol PP Sukoharjo Copoti Baliho Besar Puan Maharani, Begini Faktanya
Baca juga: Teka-teki Raja Mangkunegaran Baru, Sepeninggal KGPAA Mangkunegara IX : GPH Paundra atau GPH Bhre?
Kabid Lalu Lintas Dishub Solo Ari Wibowo, menyampaikan pencatatan terhitung dari Sabtu, 14 Agustus 2021.
"Pada awal PPKM memang sangat mengurangi mobilitas masyarakat, terutama pada 4 Juli - 14 Agustus, namun ada juga yang mengalami kenaikan," ungkapnya kepada Tribunsolo.com, Senin (16/8/2021).
Ari Wibowo, menjelaskan adanya dalam satu hari adanya kenaikan kendaraan, secara khusus rata - rata kendaraan tersebut terhitung pada 13 Agustus 2021 sebanyak 329.613 kendaraan.
"Mengalami kenaikan volume kendaraan sebesar 34% dibandingkan sebelum masa penerapan PPKM Darurat," tutupnya.
Untuk detail penurunan hingga kenaikan arus kendaraan di Kota Solo, berikut datanya :
1. Rata-rata kendaraan tanggal 4 - 20 Juli sejumlah 162.122 unit dengan penurunan 34 persen
2. Rata-rata kendaraan tanggal 21 - 25 Juli sejumlah 160.017 unit dengan penurunan 35 persen
3. Rata-rata kendaraan tanggal 26 juli - 2 Agustus sejumlah 190.167 unit dengan penurunan 23 persen
4. Rata-rata kendaraan tanggal 3 - 6 Agustus sejumlah 268.613 unit dengan kenaikan volume kendaraan 9 persen
5. Rata-rata kendaraan tanggal 7 - 14 Agustus sejumlah 293.476 unit dengan kenaikan volume kendaraan 19 persen
6. Jadi akumulasi, rata-rata kendaraan tanggal 4 juli - 14 Agustus sejumlah 203.989 unit dengan penurunan 17 persen
(*)