Lalu, sebelum memasuki lorong kelas, di bagian teras, siswa juga harus mengecek suhu tubuh dan secara otomatis cairan handsanitezer keluar dari alat pengecek suhu tubuh itu.
Baca juga: Dapatkan Jebolan PSG Yacine Adli, AC Milan Pilih Sekolahkan dulu ke Bordeaux
Di Bagian depan, gerbang sekolah juga terpampang papan pengumuman Kawasan Wajib Bermasker.
Agar tidak terjadi kerumunan, di sepanjang lorong menuju kelas juga terdapat garis cat kuning.
Guru juga berjaga-jaga di setiap persimpangan untuk mengarahkan para siswa yang akan masuk ke dalam kelas.
Kemudian dalam sehari PTM hanya untuk satu tingkat kelas.
Baca juga: Bupati Sukoharjo Izinkan Sekolah Tatap Muka, Terbatas: Maksimal 50 Persen dari Kapasitas Kelas
Dimana satu kelas hanya diisi 50 persen siswa. Seperti pada hari ini, ada 9 kelas untuk siswa kelas VII.
Dimana total siswa sebanyak 288 anak.
Pembelajaran dibagi dalam dua sesi. Yaitu, sesi pertama untuk siswa dengan nomor urut genap dan sesi dua untuk nomor ganjil.
Baca juga: Hore! PPKM Sragen Jadi Level 3, Pembukaan Tempat Wisata dan Sekolah Tatap Muka di Depan Mata
Dengan begitu, tempat duduk siswa ini terpaut 1 bangku kosong.
Siswa yang mengikuti PTM juga sudah mendapat izin dari orang tua atau wali.
”Kecuali untuk siswa yang sakit, diperbolehkan tidak masuk,” kata Wakasek Bidang Kesiswaan, Rudi Erwanto.
Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto menyambut positif uji coba PTM di SMP N 1 Boyolali tersebut.
Diharapkan uji coba yang akan berlangsung tiga hari hingga Sabtu mendatang bisa berjalan sukses.
“Dalam kegiatan uji coba PTM ini, kami juga mengundang perwakilan kepala SMP, SD serta kepala Dikdas LS. Sehingga mereka bisa mengetahui jelas tata cara PTM di sekolah masing- masing," pungkasnya.
Sragen Izinkan Sekolah Tatap Muka