Berita Boyolali Terbaru
Gudang Uang Palsu di Mojosongo Bikin Tercengang, Lokasi Cetak Berjarak 1 Km dari Mapolres Boyolali
Di balik pengungkapan pembuat uang palsu senilai Rp 500 juta di Kabupaten Boyolali, terselip cerita menggelitik.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Di balik pengungkapan pembuat uang palsu senilai Rp 500 juta di Kabupaten Boyolali, terselip cerita menggelitik.
Ya, para produsen itu terlalu nekat, karena produksi uang palsu yang dilakukan DS, MF dan wanita CA ini ternyata dilakukan di rumah yang tak jauh dari Mapolres Boyolali.
Produksi uang palsu itu dilakukan di rumah Darsono yang berada di Kampung Wates, RT 004, RW 008, Kelurahan/ Kecamatan Mojosongo.
Jika dari Mapolres Boyolali hanya berjarak kurang lebih 1 kilometer ke arah barat.
Baca juga: Penampakan Uang Palsu Setengah Miliar di Boyolali : Masih Baru,Terlihat Nyaris Sama dengan Uang Asli
Baca juga: Ternyata di Mojosongo Jadi Gudang Produksi Uang Palsu, Total yang Dibawa Polisi Ada Setengah Miliar
Atau tepatnya di utara Patung Tumpeng Merapi di Jalan Prof. Soeharso Boyolali atau jalur lingkar utara.
“Lokasinya itu tidak jauh dari tempat kita (Mapolres Boyolali) ternyata. Dan itu masuk Kecamatan Mojosongo,” jelas Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond saat jumpa pers, Jumat (24/9/2021).
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, pihaknya memutuskan untuk melakukan penggerebekan.
Saat digrebek pada Minggu pagi (12/9/2021) sekira pukul 04.00 WIB itu menangkap basah ketiga yang tengah melakukan pencetakan uang palsu ini.
Kapolres menyebut, produksi uang palsu itu sudah dilakukan para pelaku sejak dua bulan.
Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan para tersangka.
“Berdasarkan keterangan yang kita ambil dari para tersangka sudah dilakukan selama kurang lebih 2 bulan untuk pembuatannya,” ujarnya.
Yang lebih mencengangkan lagi, ternyata uang palsu ini sudah beredar luas di masyarakat.
Bahkan uang palsu ini telah dikirimkan ke paling barat wilayah Indonesia yakni Nangroe Aceh Darussalam (NAD).
“Uang yang sudah diproduksi ini sudah sempat dikirimkan ke Aceh, Bekasi, Tangerang dan ke Surabaya,” jelas Morry.