Berita Solo Terbaru

Ada Klaster PTM di Solo, Jubir Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro Nilai Anak Kurang Disiplin Prokes

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati
Editor: Tri Widodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Perubahan Perilaku dr Reisa Broto Asmoro, usai meninjau vaksinisasi di Keraton Solo, Sabtu (23/10/2021)

Kabar itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa. 

Munculnya klaster SD ini merupakan pertama kalinya terjadi, sejak PTM dimulai pada 2 September 2021 lalu.

Total ada 4 SD yang terpaksa ditutup dan dihentikan sekolah tatap mukanya, di antaranya di SD Kristen Manahan, SD Mangkubumen Kidul, SD Islam 1 Jamsaren dan SD Semanggi Lor.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa pun membenarkan adanya klaster Covid-19 di SD lantaran para siswa terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Ternyata Gibran yang Minta Antigen Massal Usai Guru Tak Pakai Masker : Bukan untuk Menakut-nakuti

Baca juga: Tidak Ada Klaster Covid-19 Selama PTM Solo Digelar, Gibran Sebut Jam Belajar Bisa Diperpanjang

"Setelah ditracing, ditemukan ada kasus positif di SD Kristen Manahan, SD Mangkubumen Kidul, SD Islam 1 Jamsaren, SD Semanggi Lor," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Senin (18/11/2021).

Hanya saja, lanjut Teguh, hasil tracing dan hasil swab PCR yang sudah didapatkan adalah SD Kristen Manahan di Kecamatan Banjarsari itu.

Sementara, di 3 SD lain, belum tentu banyak siswa yang ikut tertular.

"Memang banyak siswa dari luar kota di SD Kristen Manahan," terang dia.

"Jumlah awal ada 3 siswa, setelah ditracing 28 siswa yang positif Covid-19," ujarnya membeberkan.

Dia menambahkan, untuk hasil sejumlah SD yang lain masih menunggu.

Sementara imbas klaster, maka tatap muka diganti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

"Ditutup selama 1 bulan," tutur dia.

"Sekolah lain yang lakukan PTM tetap jalan, hanya yang sekolah yang ditemukan kasus positif Covid-19 yang ditutup," ujarnya.

Gibran Putuskan tetap Lanjut

Sementara, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebutkan setelah penemuan klaster Covid-19 ini, sekolah yang bersangkutan akan ditutup 1 bulan.

"Tadi sudah dirapatkan dengan Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), ya nanati yang temuan akan kami tutup sementara," ujarnya kepada Tribunsolo.com.

Meski demikian, ia menekankan, saat ini PTM di Kota Solo harus tetap berjalan.

"PTM tetap jalan terus, mau tidak mau harus berdampingan dengan Covid-19 kesadarannya harus ditingkatkan," ujarnya. (*)

Berita Terkini