Berita Klaten Terbaru

Cerita Mistis Pohon Asem Tua di Klaten: Berusia Ratusan Tahun, 'Penunggu' Bisa Datang Lewat Mimpi

Penulis: Mardon Widiyanto
Editor: Tri Widodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Pohon Asem telah berusia 200 tahun di Dukuh Klenisan, Desa Taskombang, Kecamatan Manisrenggo Kabupaten Klaten, Kamis (28/10/2021).

Meski begitu, Warjito yang merupakan warga asli desa tersebut, mengaku tak merasa ketakutan.

"Kecilnya di sini, jadi sudah biasa, karena mainnya dulu ya di sini,"

Kisah Aneh Gua Mangkubumi

Kabupaten Sragen tak lepas dari jejak Pangeran Mangkubumi, ketika melakukan kekejian penjajahan Belanda.

Bahkan, Pangeran Mangkubumi rela keluar dari Keraton Surakarta karena tidak sepemikiran dengan sang kakak, Raja Pakubuwana II yang berpihak kepada Belanda.

Dalam pelariannya, Pangeran Mangkubumi pernah bersembunyi di Desa Gebang, Kecamatan Masaran yang hanya sejauh sekitar 30 kilometer.

Tepatnya, disebuah ruangan, di bawah pohon beringin ditepi Sungai Mungkung, yang lebih mirip seperti gua.

Baca juga: Sejarah Kampung Larangan Sukoharjo : Dulu Gudang Senjata Keraton Solo, Makanya Jadi Daerah Terlarang

Baca juga: Imbas Bupati Sukoharjo Marah Lihat Kerumunan Vaksinasi Siswa, Lokasi Dipindah Agar Tak Jadi Klaster

Perangkat Desa Gebang, Jumali mengatakan disekitar gua juga ditemukan puluhan makam, yang diduga merupakan makam pengikut Pangeran Mangkubumi dan keluarganya.

"Lokasinya diseberang gua itu, kalau dilihat sekilas hanya tanah datar biasa, tapi disitu ada batu-batu yang menandakan adanya makam, yang diduga merupakan pengikut Pangeran Mangkubumi," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (22/9/2021).

Berdasarkan jumlah gundukan batu, terdapat 21 jasad yang dikubur di tanah tersebut.

Selain itu, juga ada batu berdiameter 1 meter, dimana menurut cerita warga, batu itu tidak bisa dipindahkan.

Awalnya, warga yang akan memperbaiki jalan, akan memindahkan batu tersebut.

Berbagai upaya dilakukan, dengan memukul batu hingga memindahkannya dengan eksavakator, namun tak bisa dipindahkan.

Setelah ditelusuri, itu merupakan batu nisan Nyai Tuginah Wiro Atmodjo, yang merupakan putri dari salah satu pengikut Pangeran Mangkubumi, Tumenggung Wiro Atmodjo.

Diduga, Nyai Tuginah merupakan pemimpin dari 21 orang yang dimakamkan di tempat tersebut.

Halaman
1234

Berita Terkini