"Kami sangat kehilangan istri saya, kami berharap pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," kata dia.
Menurut Sigit apa yang dilakukan pelaku sudah merupakan pembunuhan berencana.
Baca juga: Sebulan Lebih Kasus Pembunuhan Subang Belum Terungkap, Polisi Kini Gunakan Alat Tes Kebohongan
Dia menilai pelaku telah merencanakan membunuh keluarganya
"Kalau bisa, pelaku diganjar hukuman mati," tegasnya.
Saat meninggalnya istrinya, Sigit mengaku merasakan ada yang tidak wajar.
Baca juga: Sebulan Lebih Kasus Pembunuhan Subang Belum Terungkap, Polisi Kini Gunakan Alat Tes Kebohongan
Pasalnya, sebelum meninggal dunia, korban sempat menenggak air dalam botol yang tersimpan dalam lemari es.
"Awalnya istri saya minum air mineral yang tersimpan dalam lemari es, setelah minum, istri saya merasakan air itu pahit," kata Sigit.
Saat itu, Sigit sedang memperbaiki plafon rumah.
Selang beberapa menit, korban ditemukan tergeletak.
Baca juga: 3 Kejanggalan Kasus Pembunuhan di Subang, Hilangnya Ponsel Milik Amalia hingga Sosok Sopir Alphard
"Melihat istri saya sempoyongan dan langsung saya tangkap, belum dibawa ke rumah sakit sudah meninggal," kata Sigit
Atas kejanggalan itu, dia mencoba menenggak minuman tersebut.
Untungnya, air tersebut tidak sampai tertelan dan langsung mengeluarkan paksa.
"Saat minum air itu, saya respon muntah, lidah saya rasannya pahit, mulut saya jadi keras," ujar Sigit.
Baca juga: Pengakuan Istri Juragan Emas di Papua: Jadi Dalang Pembunuhan Suami, Direncanakan Sejak 3 Bulan Lalu
"Atas kejadian tersebut, kami melaporkan ke polisi agar diusut tuntas," pungkasnya.
Selain meninggalkan Suami, korban juga meninggalkan 3 anaknya yang berusian masih muda.
Bahkan, anaknya ketiga masih berusia bayi di bawah 3 tahun.
Camat Juwiring Joko Herlambang mengatakan kasus ini berawal dari tidak harmonisnya antar keluarga.
Ia mengungkapkan kasus ini merupakan hal yang sadis dan terencanakan.
"Kalau ada masalah bisa dilakukan secara kekeluargaan, jangan timbul dendam kemudian hari," ucap dia.
Herlambang mengatakan peristiwa ini bisa menjadi pembelajaraan bagi semua masyarakat terkait pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan.
Ia berharap tidak kasus ini tidak terjadi kembali.
"Kami turut berbelasungkawa atas kasus yang terjadi dan, semoga ini tidak kembali terjadi di kemudian hari," harapnya.
Benar Diracun
Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengkonfirmasi kabar tersebut.
Ia membenarkan korban diduga dibunuh, dengan cara diracun.
"Jadi menurut laporan keluarga, korban ini sekitar pukul 10.00 meminum minuman yang ada di kulkasnya. Setelah itu mual-mual dan kemudian terbujur kaku," kata dia.
Guruh menjelaskan, ada indikasi korban meninggal akibat diracun.
Baca juga: Keluarga Ungkap Pelaku Pembunuhan Ibu Rumah Tangga di Klaten Ternyata Saudara Ipar Korban
Polisi yang mendapat laporan sekitar pukul 11.00 WIB kemarin, langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Akhirnya, pada hari Selasa (2/11/2021) tersangka dapat diamankan oleh tim di wilayah Wonogiri.
Tersangka adalah tetangga korban yang rumahnya bersebelahan.
Ada dugaan tersangka masih ada hubungan kerabat dengan korban, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman.
Muncul pula kabar di sekitar warga, bila racun yang digunakan adalah apotas, atau racun ikan. (*)