Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Alasan api cemburu yang membara dan dendam kesumat membuat Sarbini (43) naik pitam hingga akhirnya gelap mata.
Bermodal Rp 15 ribu, dia pergi dari rumahnya di Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten membeli racun tikus apotas untuk menghabisi suami korban.
Tapi nahas, bukannya Sigit Nugroho yang tewas, tetapi sasarannya salah karena racun yang sudah ditaruh di air kulkas diminum Hany Dwi Susanti (30).
Sarbini mengaku cemburu terhadap suami korban karena sering memboncengkan istrinya.
"Sasaran saya cuma Sigit (suami korban), intinya saya cuma ingin meracuni dia," kata dia saat dihadirkan di depan publik di Mapolres Klaten, Rabu (3/11/2021).
Baca juga: Driver Ojol Dikabarkan Dibegal di Sekitar Asrama Donohudan, Pelaku Disebut Dua Orang Bawa Celurit
Baca juga: Di Bawah Patung Bung Karno, Kawula Muda Mangkunegaran Ingin GPH Paundra Jadi Penerus Tahta Raja Ke-X
Dia mengatakan, jika dirinya kerap ribut dengan suami korban bahkan dia sempat diancam.
"Masalahnya ya masalah keluarga, bukan soal warisan," ucap dia.
Kenapa cemburu, Sarbini menekankan, jika hubungan antara istrinya dan Sigit itu bukan saudara kandung.
Menurutnya, dalam keyakinan istrinya tak boleh diboncengkan suami korban karena sama-sama anak angkat.
"Istri saya dibonceng sama suami korban, padahal mereka sama-sama anak angkat," ujar dia.
"Itu masih istri saya, tidak pernah cerai, baru pisah ranjang sekitar empat bulan," imbuhnya.
Masih Punya Anak Kecil
Terbunuhnya ibu muda Hany Dwi Susanti (30) karena diracun kakak iparnya menyisakan luka yang mendalam bagi suami dan anak-anaknya.
Bagaimana tidak, warga Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten itu ternyata memiliki tiga anak yang masih kecil-kecil.