Soal ada gugatan gudang di Gilingan, Banjarsari yang terdampak proyek juga sudah klir.
"Semua sudah clear, (gudang bekas pabrik) sudah diselesaikan mereka (BTPK)," ujarnya.
Baca juga: Pengukuran Bangunan Terdampak Proyek Rel Layang Joglo Solo Dimulai, Hari Pertama 73 KK Sudah Terdata
Sementara itu, Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro, mengatakan saat ini pemberitahuan secara resmi kepada warga belum ada.
"Mungkin dalam waktu dekat, tapi kalau pemberitahuan secara surat untuk warga belum ada," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (5/11/2021).
Meski demikian, Beni mengatakan telah mendapatkan bocoran nominal uang ganti rugi atas proyek tersebut.
"Kemarin yang saya laporkan ke Pak Wali, nominalnya diluar ekspektasi beliau nominal lebih besar dari perkiraan, tapi Intinya, paling kecil puluhan juta dan ada sampai ratusan juta," katanya.
Kisah Warga Terdampak
Para warga terdampak pembangunan proyek rel layang Joglo Solo mulai mencari hunian baru.
Itu lantaran hunian yang mereka tempati berdiri di atas lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Mau tidak mau itu kena tertib proyek pembangunan proyek rel layang Joglo.
Beberapa diantara mereka memilih mengontrak rumah tak jauh dari lokasi pembangunan proyek tersebut, tak terkecuali, Samini (36).
Baca juga: Pengukuran Bangunan Terdampak Proyek Rel Layang Joglo Solo Dimulai, Hari Pertama 73 KK Sudah Terdata
Ya, ia sudah mendapat rumah kontrakan di kawasan Kelurahan Joglo, Kabupaten Banjarsari, Kota Solo.
Samini mengungkapkan ia harus merogok kocek cukup dalam lantaran harga kontrakannya Rp 7 juta per tahunnya.
Samini tidak memungkiri harga kontrakan yang dihuninya kini membuatnya dan suami harus menguras keringat lebih.
Warung yang biasanya menghidupi keluarga dirasa masih kurang terlebih ia dan suaminya harus menghidupi 5 orang anak.