Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Beberapa hari ini nama Dedi Mulyadi viral di mana-mana karena video adu mulut dengan mahasiswa bernama Yudha Dawami Abdas.
Kejadian itu berawal saat mahasiswa berdebat dan pertanyakan kompetensi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang memungut sampah di Pasar Rebo Purwakarta.
Selama sepekan ini, sosok Dedi dan Yudha menghiasi di berbagai medsos, baik Instagram, TikTok hingga Facebook dan Twitter.
Kini, setelah viralnya adu mulut itu, mantan Bupati Purwakarta itu tiba-tiba melakukan sidak karena keluhan bau busuk PT Rayon Utama Makmur (TUM) Sukoharjo, Selasa (23/11/2021).
Dari pengamatan TribunSolo.com, di antaranya Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dan Dirjen Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rasio Ridho Sani.
Keduanya turun langsung ke lokasi masyarakat yang mengeluhkan limbah bau busuk PT RUM selama bertahun-tahun lamanya.
Dedi Mulyadi menyusuri Kali Gupit, dimana di sana dilaporkan warga adanya pipa pembuangan limbah PT RUM yang rusak sehingga muncul bau di mana-mana.
Baca juga: Warga Desa Pengkol Sukoharjo Terganggu Bau Limbah PT RUM, Kumpulkan Data untuk Dilaporkan ke DinasĀ
Baca juga: Sidak Aliran Limbah PT RUM di Nguter Sukoharjo, Tim Temukan Kebocoran Limbah Cair
Usai melakukan sidak, Dedi Mulyadi dicegat dua emak-emak, yang ingin menyampaikan aspirasinya.
"Kunjungan ke sini jangan hanya menyenangkan sebentar saja," kata salah satu emak-emak.
Bahkan warga berharap ada tindak lanjut dari kunjungan, sehingga warga tidak lagi merana merasakan bau tak sedap gara-gara limbah.
"Semoga kunjungan Pak Dedi kita bisa terselamatkan dari bau limbah PT RUM," harap dia.
Dedi Mulyadi pun memberikan waktu kedua emak-emak itu untuk menyampaikan aspirasi mereka.
"Yang penting kembalikan udara bersih kami, kambalikan lingkungan bersih kami, udah itu saja, gak usah muluk-muluk," ujarnya.
Dedi mengaku, dia sempat membuka masker untuk mencium sendiri bau limbah PT RUM yang dikeluhkan warga.