Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebuah bus wisata terlibat kecelakaan dengan sebuah motor di Simpang 4 SFA, Kampung Sewu, Pasar Kliwon, Kota Solo, Minggu (20/2/2022) siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kecelakaan tersebut melibatkan bus yang mengantar rombongan peziarah makam dan sebuah sepeda motor.
Kecelakaan diperkirakan terjadi sekitar Minggu pukul 11.00 WIB siang.
Dalam kecelakaan tersebut, dikabarkan bus terbalik, sedangkan motor pengendara remuk.
Baca juga: Daftar Penumpang Bus Wisata Serabi Notosuman Solo Kecelakaan di Pasuruan : 3 Meninggal, 19 Selamat
Baca juga: Lagi, Warga Sukoharjo Tewas Akibat Kecelakaan Bus Wisata di Pasuruan, Sehari-hari Bekerja di Biro
Setelah mengetahui terjadinya kecelakaan, warga sekitar datang dan mencoba mengevakuasi bus yang terbalik dan motor tersebut.
Lantas, pengendara motor dan penumpang yang dibonceng dilarikan ke RS Kustati Solo.
Diberitakan, korban merupakan ibu dan anak.
Saksi mata Arif (80) yang merupakan penjaga toko bahan bangunan di lokasi kejadian mengatakan, saat kecelakaan berlangsung, dirinya sedang melayani pembeli.
Ia pun mengaku tak mengetahui kronologi lengkap dari kejadian tersebut.
"Iya tadi di sekitar sini ada kecelakaan antara bus dan motor," kata Arif kepada TribunSolo.com, Minggu (20/2/2022)
Arif mengatakan saat itu, langsung banyak warga yang berkumpul menuju lokasi kejadian .
Dia mengaku saat kejadian dia tak langsung menuju ke lokasi karena sedang fokus melayani pembeli.
"Saat itu saya mendengar suara gubrak, setelah saya cek, ternyata ada tabrakan antara bus dan motor, saya melihat warga sudah ke lokasi saat itu saya masih melayani pembeli," pungkasnya.
Warga Sukoharjo Tewas Akibat Kecelakaan Bus Wisata di Pasuruan, Sehari-hari Bekerja di Biro
Sehari sebelumnya, kabar duka kembali menyelimuti Kabupaten Sukoharjo.
Baru seminggu lebih tragedi GA Trans yang membuat belasan warga Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, kini ada lagi kebar serupa.
Di mana seorang warga Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari tewas dalam kecelakaan di KM 786/800 jalur A ruas Tol Gempol - Pasuruan, Jawa Timur pada Jumat (18/2/2022) dini hari.
Kecelakaan itu melibatkan satu unit bus pariwisata bernomor polisi AB-7864-AS yang menabrak sebuah mobil didepannya.
Bus tersebut diketahui membawa rombongan wisatawan dari sebuah perusahaan kuliner dari Kota Solo.
Saat kejadian, bus diketahui dari Bali hendak kembali ke Kota Solo.
Akibatnya, 3 orang penumpang didalam bus meninggal dunia.
Mereka adalah kernet bus AS warga Yogyakarta, MF warga Sukoharjo, dan WP warga Grobogan.
Kepala Desa Sugihan, Sukardi membenarkan adanya warga yang meninggal dunia akibat kecelakaan itu.
"Iya, kemarin ada," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (19/2/2022).
Baca juga: Identitas Korban Meninggal Dalam Kecelakaan Bus Kramat Djati Vs Truk di Sragen: Warga Jakarta Barat
Baca juga: Fakta Bus GA Trans yang Terlibat Laka Maut di Bantul, Dishub Solo Sebut Layak Jalan
Dia menuturkan, warganya MF bekerja sebagai biro perjalanan pariwisata.
"Dia bukan karyawan perusahaan itu, tapi sebagai bironya," ujarnya.
Jenazah sudah dimakamkan di TPU Cendono, Desa Sugihan pada Jumat (18/2/2022) siang.
Kecelakan Warga Polokarto
Kesedihan mengiringi pemakaman jenazah korban kecelakaan GA Trans di Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Senin (7/2/2022).
Sejak pagi sekira pukul 07.00 WIB, langit di Kota Makmur itu pun tampak mendung hingga akhirnya meneteskan airnya alias gerimis menjelang pemakaman pukul 10.00 WIB.
Seakan langit ikut merasakan kesedihan akibat kehilangan sejumlah orang karena kecelakaan di Jalan Imogiri-Mangunan di bawah Bukit Bego, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022).
Bahkan kondisi mendung menggelayut dan hujan di pagi hari itu jarang terjadi di Kota Makmur.
Di antara korban yakni seorang anak, AR yang masih berusia 9 tahun.
AR diketahui anak pertama dari pasangan Hari Tulus dan Sartini, yang ikut dikuburkan bersama 5 jenazah lain di TPU Kedungrejo, Desa Mranggen.
Bocah malang itu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati, Kabupaten Bantul.
Baca juga: Tangis Keluarga Pecah Lepas Jenazah Korban Kecelakaan Bus Maut Bantul, Ibu AR Tak Kuat Melangkah
Baca juga: Sebelum Dimakamkan, Jenazah Korban Kecelakaan Maut Imogiri Disalatkan Bersama di Masjid Desa
Setelah pemakaman, nampak sang ayah masih bersedih di atas pusara sang anak.
Setelah itu menyusul sang ibu, yang masih larut dalam kesedihan, yang tak bisa membendung air matanya.
Sang ibu, Sartini dengan lirih menyampaikan doa terbaiknya, dan mencoba mengikhlaskan sang anak.
Sang adik, V yang berusia tiga tahun pun juga ikut untuk menyampaikan salam perpisahan untuk sang kakak yang kini telah beristirahat dengan tenang.
Setelah dijelaskan oleh sang ayah, bocah malang itupun menangis, menyadari Sang kakak kini tidak bersamanya lagi.
Kerabat korban, Wargiyanto mengatakan adik dari AR terus mencari keberadaan Sang kakak.
"Adiknya usia 3 tahun, terus mencari kakaknya, makanya ia datang kesini (ke makam)," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (7/2/2022).
Betapa tidak meninggalkan duka, selama ini AR dikenal dengan sosok yang baik dan ceria.
AR, yang merupakan siswa kelas 3 SD itu, juga sering bermain bersama teman-teman sebayanya.
"Anaknya baik, sering bermain bersama teman-temannya, main sepedaan itu, kalau sore pergi ke masjid untuk ikut TPA," jelasnya.
Selain kehilangan Sang anak tercinta, Hari Tulus juga kehilangan kedua orang tuanya, dan juga neneknya, yang dimakamkan bersama sang anak.
(*)