Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Lokasi yang biasanya dibuat mangkal sejumlah kera ekor panjang terletak dekat sekali dengan perumahan warga.
Lokasi itu di kawasan jembatan di Dusun Madon, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Bahkan warga berhasil mendokumentasikan kehadiran sejumlah kera yang tengah duduk di jembatan dan diposting di grup Facebook Asli Wong Ngemplak Boyolali, Rabu (2/3/2022).
"Nyuwun info, Lur. Di daerah saya banyak monyet liar. Lokasi di Madoh, Ngesrep, Ngemplak, Boyolali. Maaf apa ada yang bisa membantu menangkap monyetnya untuk dipindahkan ke habitat yang jauh dari rumah warga? Sudah meresahkan warga," tulisnya dalam caption.
Dari pantuan TribunSolo.com pada Rabu (2/3/2022) pukul 12.00 WIB, tak terlihat tanda-tanda kemunculan kera-kera tersebut.
Kondisinya sepi dan sunyi, tetapi sesekali ada pengendara dan warga berlalu-lalang.
Seorang warga setempat Agus membenarkan, beredarnya foto itu yang diambil sekira seminggu lalu.
Menurutnya, penampakan kera liar di perkampungannya sudah sering terjadi.
"Sudah biasa, kalau kemarin itu cuma 3 ekor, pernah sampai 7 ekor," ungkap dia.
"Kalau populasinya sampai berapa yang ada di sini, kami juga tidak tahu," imbuhnya.
Agus sendiri tidak dapat memastikan asal muasal dari kawanan kera itu.
Padahal lingkungan desanya jauh dari hutan maupun perbukitan dan hanya dekat dengan aliran Kali Pepe.
"Kalau tinggalnya mungkin di bantaran Kali Pepe. Tapi kalau asalnya darimana, warga gak ada yang tahu," ujarnya.
Baca juga: Wonogiri Buka Vaksinasi Rabies Gratis untuk Hewan: Sasar Kera, Anjing, dan Kucing
Baca juga: Serangan Kera di Wonogiri Bikin Resah Warga: Tak Hanya Rusak Tanaman, Ada yang Bawa Kabur Magic jar
Meski sering terlihat di perkampungan, namun kawanan kera itu belum pernah menyerang warga.
Hanya saja, sering memakan buah-buahan di tanaman milik warga.
"Warga yang sudah tinggal lama di sini sudah biasa, tapi kalau warga baru mungkin masih kaget," ucapnya.
Hanya saja lanjut dia, ada kekhawatiran lantaran salah satu pejantan kawanan kera tersebut memiliki taring cukup panjang.
"Jika ada masyarakat yang diserang, dikhawatirkan akan berakibat fatal," terang dia.
Serangan Kera di Wonogiri
Warga di sejumlah desa di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri diresahkan dengan serangan kera.
Seperti di Desa Ngancar, serangan kera ini seperti menjadi musibah tahunan bagi warga.
Menurut Kepala Desa Ngancar, Tarjo, serangan kera ini terjadi ketika memasuki musim kemarau.
• Bagyo - Supardjo Daftar ke KPU Solo Besok, Bakal Dikawal 1.080 Massa Sambil Naik Kuda Hitam
• Tes Kepribadian: Mana Posisi Duduk dalam Mobil yang Kamu Suka, Jawabanmu Bisa Ungkap Karakter Aslimu
Sebab, bahan baku makanan yang ada di hutan (gunung) mulai menipis.
"Biasanya yang terlihat kera jenis ekor panjang, mereka turun gunung untuk mencari makan di pemukiman warga," katanya, Sabtu (5/9/2020).
Tarjo mengatakan, selain mengambil bahan makanan dari kebun atau ladang milik warga, kawanan kera ini juga mengambil makanan yang masih ada di magic jar.
Hal tersebut membuat warga jengkel, namun juga menjadi bahan obrolan yang cukup menggelitik saat diceritakan.
"Nasi tiwul yang masih didalam magic jar juga diambil, mereka itu seperti ngga takut manusia, seperti sudah biasa saja," ucapnya.
Dia menyebut, selain serangan monyet, warga juga menghadapi serangan babi hutan atau celeng.
Dalam semalam, tanaman warga seperti palawija dan lainnya di ladang ataupun tegalan dibabat habis oleh hama tersebut.
Tarjo menambahkan, warga juga merasa kasian dengan aksi kawanan kera yang turun gunung itu.
Sehingga warga hanya mengusirnya saja dengan cara menakut-nakuti. (*)