"Kami prihatin karena yang diblow up dokternya. Padahal mengenai kegiatan perilaku masing-masing kan bukan berbasis profesi, tapi lebih ke pribadi. Jadi kami prihatin," kata Arif.
Dari beberapa kali konfirmasi kepada pihak kepolisian dan beberapa kali pula kepolisian menghubungi, Arif mengatakan hingga saat ini status S masih terduga teroris dan bukannya teroris.
Baca juga: Giliran Terduga Teroris di Karanganyar Ditangkap, Pasukan Densus 88 Membawa Senjata Laras Panjang
Namun demikian, Arif enggan mengomentari lebih jauh terkait kasus yang menjerat S, karena merasa bukan ranahnya berkomentar.
"Kami sudah beberapa kali dihubungi kepolisian maupun kami mengkonfirmasi kesana. Ini masih terduga sebenarnya beliau, tapi dalam proses penegakannya terjadi tindakan keras yang sampai menimbulkan kematian pada beliau. Ya kita tunggu saja proses hukumnya beliau," katanya.
"Tapi kami karena tidak mengenal secara personal dan tidak tahu kasusnya seperti apa ya tidak bisa berkomentar mengenai kasusnya. Hanya bisa berharap ini selesai dengan baik," pungkasnya. (*)