Sadranan di Jawa Sambut Puasa Ramadan Ternyata Ada Sejak Zaman Majapahit, Begini Sejarahnya

Penulis: Agil Trisetiawan
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pelaksanaan sadranan di lereng Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Baru tahun ini, tradisi tahunan ini bisa diadakan lagi. Dia pun tetap membuka pintu rumah alias open house.

Karena banyak saudara yang ingin mampir bersilaturami meski di sisi lain suasana sadranan tahun ini terasa lebih lengang.

"Tahun lalu mau sadranan ke makam harus nyolong-nyolong saat malam. Karena tradisi ini sudah turun temurun untuk mendoakan para leluhur. Yang merantau biasanya pulang dan lebih ramai lagi,” jelasnya, kepada TribunSolo.com, Minggu (20/3/2022).

Dia mengatakan sebelum pandemi Covid-19, pengunjung atau warga yang mengunjungi lebih banyak.

Bahkan arus lalu lintas di jalan-jalan desa di Sukabumi bisa sampai padat merayap.

“Tapi karena pandemi sempat berhenti dua tahun (2020-2021). Tahun ini juga terbatas, kalau dulu jalan depan rumah itu gak bisa dibiyak (diurai),” terangnya. (*)

Berita Terkini