Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut bakal mendalami kasus keracunan massal di Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo.
Dia akan melihat seperti apa kasus yang sebenarnya terjadi.
Gibran mengaku akan memberikan atensinya kepada kasus yang disebutkan juga memakan korban jiwa tersebut.
"Kalau tidak salah 50 orang ya yang jadi korban? Nanti coba kita lihat seperti apa," kata Gibran, kepada TribunSolo.com, Senin (2/5/2022).
Ketika disinggung apakah pihaknya akan membantu biaya perawatan para warga yang keracunan, Gibran menyebut bakal mengusahakannya.
Baca juga: Kasus Keracunan Massal di Pucangsawit Solo Diduga Merembet ke Karanganyar, 17 Orang Jadi Korban
Baca juga: Ayam Bakar Basi Bikin Bukber Jadi Petaka: 90 Orang di Pucangsawit Solo Keracunan, 1 Orang Tewas
"Apakah korban punya BPJS atau tidak, sebisa mungkin dari Pemkot akan bantu," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengaku baru mendengar kabar keracunan massal saat berbuka puasa ini.
Akan tetapi, Teguh menyebut pihaknya akan menunggu terlebih dahulu terkait perkembangan terbaru dari kasus tersebut.
"Saya baru dengar kasus ini. Nanti kita lihat di rumah sakit mana, apakah ada BPJS atau tidak," kata Teguh.
"Tapi nanti ada kebijakan lah dari pihak pemerintah kota, karena sudah ada korban meninggal. Kami akan konfirmasi dulu," tambahnya.
Diduga Merembet ke Karanganyar
Kasus keracunan massal di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo diduga merembet ke kawasan lain.
Tepatnya di RT 02/RW05, dan RT 03/RW06, Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Kapolsek Gondangrejo, Iptu S Widiatmoko, menerangkan ada 17 warga yang mengalami keracunan massal di kawasan tersebut.
"Kami sampaikan bahwasanya di Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, betul disampaikan bahwa ada yang mengalami keracunan sebanyak 17 orang," terang Moko, Senin (2/5/2022).
Baca juga: Ayam Bakar Basi Bikin Bukber Jadi Petaka: 90 Orang di Pucangsawit Solo Keracunan, 1 Orang Tewas
Baca juga: Sosok Pembuat Nasi Box yang Memicu Keracunan Massal di Pucangsawit Solo, Begini Nasibnya Sekarang
Moko menjelaskan keracunan di Gondangrejo diduga merupakan rentetan kasus keracunan di Pucangsawit.
"Ini diduga satu rangkaian kejadian dengan yang ada di Pucangsawit Solo," ujar dia.
Dari pantuan TribunSolo.com, sejumlah personel PMI telah diterjunkan ke lokasi untuk mengecek kondisi warga yang mengalami gejala keracunan.
"Penangananya, kami koordinasi dengan puskesmas setempat dan rekan PMI Solo dan Karanganyar, mereka sudah datang ke lokasi," terang Moko.
"Lalu, melaksanakan pemeriksaan awal ke 16 orang, dinyatakan masih bisa dirawat jalan," tambahnya.
Korban Sempat Curiga : Ayamnya Lembek
Dinas Kesehatan Kota Solo dan Polresta Solo sudah turun tangan dalam penanganan kasus keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Mereka telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut, Minggu (1/5/2022).
Itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.
"Sampel setahu saya yang dibawa hanya ayamnya," ucapnya kepada TribunSolo.com.
Terlebih, Sumarno menerangkan beberapa warga mendapati ayam bakar yang disajikan diduga sudah basi.
Baca juga: Ini Isi Nasi Box yang Diduga Sebabkan Keracunan di Pucangsawit Solo, Lebaran pun Berubah Jadi Muram
Baca juga: Korban Keracunan di Pucangsawit Solo Bertambah Jadi 90 Warga : 60 Orang Rawat Jalan & 1 Meninggal
"Kemarin ada beberapa cuitan warga mengatakan saat mau makan, (lihat) ayamnya sudah tidak layak dimakan," terang Sumarno.
"Katanya sudah tidak segar, lembek, berkeringat, sudah basi. Tapi, sama warga nekat akhirnya terkapar sakit," tambahnya.
Ayam bakar yang disajikan dalam nasi box tersebut pun dilengkapi sejumlah lauk dan buah, di antaranya semangka.
"Waktu buka bersama kemarin itu menyajikan teh hangat sama nasi box yang berisi nasi putih, ayam bakar, sama buah semangka," jelas Sumarno.
Nasi box itu dibagikan ke hampir 100 warga yang hadir dalam acara buka bersama tersebut.
Meski demikian, masih ada beberapa box yang tersisa dan kemudian dibagikan ke warga.
Warga kemudian menyantap makanan tersebut.
Beberapa di antara mereka kemudian mengalami gejala keracunan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.
Para pengurus RT dan RW kemudian berkoordinasi di grup WhatsApp dan ditemukan ada banyak warga yang mengalami gejala keracunan. Kurang lebih ada 90 warga.
"Pengurus RT dan RW kemudian mendatangi Solo Peduli untuk memint bantuan dan stand by," ujar Sumarno.
"Kami kemudian meminta warga yang mengalami sakit datang ke Solo Peduli untuk diperiksa. Warga datang berbondong-bondong untuk diperiksa,".
"Ada yang membaik, ada yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan dan harus dirujuk untuk menjalani opname," tambahnya.
Korban Keracunan di Pucangsawit Solo Bertambah Jadi 90 Warg
Jumlah korban keracunan di lingkungan RW 01, Kelurahan Pucangsawit bertambah dari 45 warga menjadi 90 warga.
Beberapa diantara mereka sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan.
Baca juga: Kronologi Lengkap Keracunan Masal di Pucangsawit Solo : Dari Undangan Bukber Hingga Berakhir Sendu
Diantaranya, RSUD dr Moewardi, RS Dr Oen Kandang Sapi, RS Hermina, dan RS Kustati.
"Warga yang dibawa ke rumah sakit banyak kurang lebih ada 90-an," kata Sekretaris RT 01, Sumarno kepada TribunSolo.com.
"Dari 90-an itu, yang menjalani rawat jalan ada 60-an. Itu total dari satu RW yang terdiri dari 5 RT," tambahnya.
Mereka yang dirawat di fasilitas kesehatan sempat mengalami sejumlah gejala.
Diantarnya, pusing, mual, muntah, dan diare. Itu dirasakan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.
Sumarno menyebut warga yang mengalami gejala keracunan didominasi warga RT 01.
"Warga yang mengalami gejala didominasi RT 01," ucap dia.
"Itu karena mereka yang banyak menghadiri acara dan lokasi acara ada di RT 01," tambahnya.
Sumarno menambahkan ada satu warga yang meninggal dunia akibat gejala keracunan setelah menyantap makanan buka bersama.
"Meninggal ada satu warga atas nama pak Jumadi," ujarnya.
(*)