Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kasus pengendara tertabrak kereta di perlintasan kereta tanpa palang pintu di Dukuh Jontakan, Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten bukan yang pertama kali.
Camat Prambanan, Puspo Enggar Hastuti mengungkapkan, jika kecelakaan sering terjadi di kawasan Prambanan tersebut.
"Sering terjadi setiap tahun, karena memang jalur ramai, tidak ada palang pintu, kemudian tidak ada penjaga," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Jumat (27/5/2022).
Puspo menegaskan jika di tahun 2022 baru pertama kali terjadi, meski di akhir tahun kemarin di bulan Desember 2021 pernah terjadi kejadian serupa.
"Saat itu menimpa pengemudi sepeda motor dari Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah meninggal di tempat setelah," jelas dia.
Puspo mengaku jika palang pintu tersebut hanya dijaga pada momen tertentu seperti saat kemarin libur Lebaran.
Baca juga: Kronologi Mobil Tertabrak KA Agro Wilis di Prambanan : Baru Sadar Ada Kereta, Langsung Injak Gas
Baca juga: BREAKING NEWS : Mobil Suzuki XL7 Tertabrak KA Argo Wilis di Prambanan, Dua Orang Lolos dari Maut
Adapun jalan tersebut merupakan jalan penting yang menghubungkan dari beberapa desa sekaligus jalur alternatif Solo-Jogja.
Melihat seringnya terjadi kecelakaan tersebut, Puspo mengatakan jika masyarakat berharap jika jalur tersebut memiliki palang pintu kereta atau flyover.
"Kita usulkan hal tersebut kepada dinas terkait," harap dia.
Dua Orang Lolos dari Maut
Mobil Suzuki XL7 yang berisi dua orang tertabrak Kereta Api Argo Wilis jurusan Bandung-Surabaya, Jumat (27/5/2022).
Peristiwa mengerikan itu tepatnya terjadi di perlintasan kereta tanpa palang pintu di Dukuh Jontakan, Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, mobil dikemudikan Ama Albaits TS (35) warga Ciracas, Jakarta Timur dan penumpangnya Muhammad Syaefudin (35) warga Wonogiri.
Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah membenarkan tentang mobil tertabrak kereta hingga ringsek pada pukul 14.50 WIB.