Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ini cerita nyata yang menyertai kabar kebo bule keturunan Kiai Slamet milik Keraton Solo.
Baru kemarin kehilangan salah satu anggotanya Nyi Apon karena mati virus PMK, kini tak butuh waktu lama hadir kebo baru.
Ya, kebo Nyai Juminten itu melahirkan, Sabtu (23/7/2022) sekira pukul 12.00 WIB.
Ibarat hadir di tengah duka, anakan kebo Nyai Juminten menjadi pelipur lara usai duka.
Terlebih saat itu, seluruh kebo 'sakral' tengah mendapatkan pertolongan dengan disuntik vaksin virus PMK.
Juminten merupakan kebo inti, namun dia tengah terpapar PMK.
Sama seperti Nyi Apon yang akhirnya menghembuskan panas, dengan usia 20 tahun.
Menurut penanggungjawab kandang, Heri Sulistyo, proses melahirkan kebo Nyai Juminten berjalan normal, tanpa bantuan.
"Proses melahitrkannya normal, karena kondisinya agak sakit, jadi masih lemas. Kami masih mengawasi," katanya kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Sulitnya Menyuntikkan Vaksin PMK ke Kebo Bule Keturunan Kyai Slamet, Petugas Sampai Kewalahan
Baca juga: Dekat dengan Erina Gudono, Akankah Kaesang Ikuti Jejak Hidup Gibran, Menikah di Usia Ideal 28 Tahun?
Bayi kebo itu lahir pada Sabtu Kliwon.
Namun karena baru proses melahirkan, dia belum mengetahui jenis kelaminnya.
Ketua Pengelola Alun-alun Selatan, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani mengatakan, kebo Nyai Juminten mengandung selama 9 bulan.
"Nyai Juminten ini sedang kena PMK, kemarin susah makan, tapi akhir-akhir ini sudah mau makan," ujarnya.
"Ini kita beri ketela terus, karena sukanya ketela," imbuhnya.