ASEAN Para Games di Solo

Potret Pelajar SMP di Venue ASEAN Para Games, Ternyata Disiapkan Pemkot Solo untuk Dukung Atlet

Penulis: Agil Trisetiawan
Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret pelajar SMP IT Nur Hidayah Solo saat memberikan dukungan kepada atlet Judo Indonesia di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Rabu (3/8/2022). Kehadiran para pelajar SMP ini ternyata memang diminta oleh Pemkot Solo.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah pelajar SMP terpantau selalu menghiasi tribun atau venue pertandingan saat gelaran ASEAN Para Games (APG) XI 2022 di Kota Solo.

Dengan semangat, mereka bersorak-sorak untuk memberikan dukungan kepada atlet dari Indonesia.

Kehadiran mereka terpantau jelas karena para pelajar ini masih mengenakan seragam sekolah mereka.

Baca juga: Ikut Bela Sungkawa Atas Tewasnya Suporter PSS Sleman, Wali Kota Solo Gibran : Jangan Terulang

Baca juga: Total Ada 24 Atlet ASEAN Para Games Terpapar Virus Covid-19, Gibran : Tinggal 4 Orang yang Positif

Keberadaan pelajar ini, memang diminta oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk memeriahkan gelaran APG XI.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, para pelajar disiapkan pada setiap cabor yang bertanding.

"Semua venue ada. Memang kita siapkan, untuk mendukung atlet kita," kata Gibran, kepada TribunSolo.com, Rabu (3/8/2022)

Terpisah, PLT Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Hery Mulyono mengatakan, siswa yang diminta untuk datang ke venue ada siswa SMP negeri dan swasta di Kota Solo.

Sebanyak 64 siswa dari setiap sekolah diminta untuk menonton langsung setiap pertandingan yang dihelat di Kota Solo.

"Prinsipnya kami ingin mendukung, memeriahkan serta menyukseskan penyelenggaraan APG XI," kata Hery saat dihubungi.

Baca juga: Motor dan Mobil yang Pajaknya Mati 2 Tahun Berturut-turut Bakal Disita? Ini Kata Kasatlantas Solo

Baca juga: Resep Atlet Blind Judo Indonesia Panen Mendali di ASEAN Para Games :Ternyata Latihannya Sangat Keras

Disdik berkoordinasi dengan pihak Indonesia National Paralympic Comittee (INASPOC) dan kepala sekolah guna menentukan jadwal menonton pertandingan.

Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah jarak setiap sekolah dengan venue-venue pertandingan.

"Harapannya supaya anak-anak bisa belajar dari para atlet difabel. Supaya mereka termotivasi," katanya.

Hery menegaskan, pelibatan anak-anak SMP sebagai suporter akan berlangsung hingga event APG XI di Solo ini berakhir.

"Sejauh ini tidak ada yang mengajukan keberatan terkait permintaan ini," pungkasnya. (*) 

 

Berita Terkini