Polisi Tembak Polisi

Hotman Paris Tolak Jadi Pengacara Ferdy Sambo, Sebut Tak Bisa Tidur 3 Hari Usai Diminta Bela Sambo

Penulis: Reza Dwi Wijayanti
Editor: Rifatun Nadhiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hotman Paris tak bisa tidur selama tiga hari setelah diminta jadi pengacara Ferdy Sambo.

Yang kedua adalah, sejak kasus itu ada jutaan orang yang meminta saya untuk menjadi pengacara keluarga Brigadir J-lah, pengacara Bharada E- lah. Kebetulan saya juga lagi sibuk dengan program Hotman 911," jelas Hotman Paris.

Di balik itu, Hotman Paris membeberkan satu hal yang dinilai bisa meringankan hukuman Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Menurutnya kasus Ferdy Sambo bisa ringan menjadi kasus pembunuhan spontan bukan pembunuhan berencana.

Hal yang menjadi perhatian Hotman paris adalah ketika Ferdy Sambo menangis.

Baca juga: Dugaan Hotman Paris soal Uang 200 Juta Brigadir J yang Hilang, Singgung Rahasia Dapur Ferdy Sambo

Baca juga: Hotman Paris Ungkap Punya 70 Asisten Pribadi, Soal Gaji Aspri: Semakin Dekat Semakin Besar

Hotman menganalisis jika hal yang membuat Ferdy Sambo menangis bukanlah hal yang biasa.

"Orang enggak akan peduli soal kalimat menangis itu, bagi seorang Hotman Paris 'hope'.

Entah itu kejadian atau tidak, namun saat dia menangis pasti ada sesuatu yang menyentuh terhadap istrinya, tidak lama setelah itu terjadilah penembakan," terangnya.

Bisa saja dikatakan pembunuhan terjadi secara spontan dan bukanlah pembunuhan berencana.

"Artinya apa, karena Sambo sudah mengakui dia memerintahkan penembakan, berarti sudah dipastikan pembunuhan biasa pasal 338. Tapi pada saat dia emosi lalu merencanakan pembunuhan, apakah ini pembunuhan berencana? Itu nanti yang akan dipakai oleh tim kuasa hukum bahwa itu adalah pembunuhan spontan," pungkasnya.

(*)

Berita Terkini