Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo

Olah TKP di Asrama Polisi Sukoharjo Tuntas, Kapolda Jateng : Warga Jangan Resah, Police Line Dilepas

Penulis: Erlangga Bima Sakti
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, menyampaikan perkembangan terakhir ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo, Senin (26/9/2022). Kini lokasi kejadian sudah kembali normal.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo selesai.

Itu disampaikan oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Mantan Kapolresta Solo itu menyampaikan, masyarakat tidak perlu khawatir karena peristiwa tersebut tidak berkaitan dengan aksi terorisme.

Barang yang meledak adalah paket yang diamankan sejak tahun 2021 dan belum diketahui kenapa bisa dibawa oleh Bripka Dirgantara.

"Saya harapkan tidak usah resah, memang benar ledakan itu bukan bom dan teror," terang dia kepada TribunSolo.com, Senin (26/9/2022).

"Situasi TKP saat ini sudah normal kembali, proses identifikasi inafis maupun labfor sudah selesai dan tidak ada kejadian yang menonjol di wilayah Sukoharjo termasuk masyarakat sekitar sudah melaksanakan aktivitas seperti biasa," terangnya.

Disisi lain, saat ini seorang anggota polisi yang menjadi korban masih dalam penanganan tim medis RS dr Moewardi.

Baca juga: Update Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo : 7 Orang Saksi Diperiksa Polda Jateng, Begini Hasilnya

Baca juga: Penjelasan Polda Jateng soal Ledakan Asrama Polisi Sukoharjo : Bukan Terorisme

Berdasarkan informasi dari dokter, luka bakar yang dialami korban sebesar 37 persen dan saat ini belum bisa dimintai keterangan.

"Jadi saya tegaskan bahwa terkait dengan anggota yang mau memusnahkan kemudian menjadi korban akan secara jelasnya setelah sembuh," jelasnya.

"Apakah itu ada unsur lalainya apakah anggota salah prosedur dan sebagainya setelah anggota dilakukan pemeriksaan, karena yang bersangkutan masih sakit," tandas dia.

Sebanyak 7 Orang Diperiksa

Sebanyak 7 saksi diperiksa terkait ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo yang melukai Bripka Dirga.

Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi mengungkapkan, tujuh orang yang menjadi saksi yakni pengirim, pemesan, dua orang korban dan keluarga.

"Untuk saksi kita amankan untuk dimintai keterangan," terangnya kepada TribunSolo.com, Senin (26/9/2022).

Kapolda menjelaskan, untuk pengirim diamankan di Indramayu dan pembeli dari Kabupatan Klaten.

"Pengirim dari CV di Indramayu Diah kita periksa, penerimaan sudah kita periksa saudara A sudah kita lakukan pemeriksaan," jelasnya.

"Ada pesanan dua kali, dua paket, saksi korban juga telah kita lakukan pemeriksaan bahwa ada kegiatan operasi penangkapan barang bukti," lanjut Kapolda.

Pelaksana tugas (Plt) Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan saat ini kondisi korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kami sampaikan untuk anggota kami dari fungsi Intel Polresta saat ini mengalami luka bakar sedang ditangani secara intensif di RS Moewardi Jebres," katanya.

Baca juga: Cerita Warga saat Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo: Lihat Korban Tergeletak, Tak Berani Mendekat

Baca juga: Penjelasan Polda Jateng soal Ledakan Asrama Polisi Sukoharjo : Bukan Terorisme

Alfian menjelaskan untuk luka bakar yang dialami Bripka Dirgantara yang paling fatal di bagian kaki.

Korban saat ini juga masih di rawat di ruang ICU.

"Saat ini luka bakar yang sangat serius ada pada kaki kiri dan bagian atas dan tentunya," ujarnya.

Menurutnya, dari keterangan pihak kedokteran untuk mengurangi rasa sakit luka bakar tersebut, korban diberikan anastesi.

Luka Bakar Mayoritas

Korban ledakan di Asrama Polisi di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo menjalani perawat intensif di rumah sakit.

Dia adalah Bripka DP (35) atau Dirga, anggota Polresta Solo yang mengalami nasib nahas pada Minggu (25/9/2022) pada pukul 18.30 WIB.

Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi memastikan ledakan itu bukan bom, tetapi bahan petasan berwana hitam seberat 1 ons.

Akibat kejadian itu, satu anggota mengalami luka bakar yang cukup serius.

Korban yang juga anggota ini mengalami luka bakar 70 persen pada bagian tubuh.

"Kondisi korban 70 persen luka bakar, kaki ada luka terbuka. Habis ini akan saya cek," jelas Luthfi dalam konferensi pers di Mapolsek Grogol.

Dia menjelaskan kasus itu bermula dari CV Mandiri Sujono Indramayu mengirim paket bahan mercon atau petasan untuk mengusir tikus secara online dengan tujuan atas nama A warga Klaten, Jateng.

Sebelum sampai menerima, paket itu terjaring razia polis di kawasan Jurug Solo.

Pengiriman pada 22 April 2021.

Kemudian barang itu disita polisi sampai akhirnya barang itu sampai aspol dan meledak Minggu (25/9), melukai satu anggota polisi.

Baca juga: Alasan Polda Jateng Tak Labeli Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Bentuk Terorisme: Bahan Usir Tikus

Baca juga: Terjawab, Isi Paket yang Meledak di Asrama Polisi Sukoharjo Ternyata Bahan Petasan Hasil Razia

"Sebenarnya ada dua paket yang ada di lokasi kejadian. Yang meledak satu paket. Tulisan paket dalam kardus berupa sumbu petasan," katanya.

Kapolda menerangkan, jika ledakan itu patut diduga akibat kelalaian anggota.

"Tapi kita belum bisa memastikan lalai, karena korban dalam hal ini anggota masih di rumah sakit," jelasnya.

Kapolda juga belum bisa memastikan apakah keluarnya barang bukti dari Mapolresta Solo itu sebagai kelalaian atau ada kesengajaan.

"Nanti kita dalami setelah (korban yang juga anggota polisi) kita periksa," terang dia.

Bukan Aksi Terorisme

Polisi menjelaskan soal ledakan di Asrama Polisi Grogol Indah di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (25/9/2022).

Penjelasan itu disampaikan langsung Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menggelar konferensi pers di Mapolsek Grogol beberapa jam usai kejadian.

Kapolda Jateng memastikan jika ledakan yang terjadi di Asrama Polisi Grogol Sukoharjo, bukanlah aksi teroris.

Meskipun ledakan menimpa Bripka DP atau Dirga (35) yang merupakan anggota Polresta Solo.

Ledakan tersebut berasal dari bubuk hitam bahan pembuatan mercon barang bukti operasi kepolisian.

Dikatakan Kapolda, olah tempat kejadian perkara sudah dilakukan oleh tim Jibom.

Dari hasil olah TKP itu ditemukan bubuk hitam yang ada di 2 kantong plastik dengan ukuran 1 ons.

Pihaknya juga menemuka 4 kantong plastik kosong dan sisanya residu.

"Ada uceng, uceng itu adalah sumbu," kata dia menekankan.

Bahan yang diduga sebagai bahan peledak itu, datang dari Indramayu yang dipesan tanggal 22 April 2021.

Baca juga: Kesaksian Warga di Sekitar Asrama Polisi Sukoharjo : Duarr Begitu Keras, Sempat Dikira Trafo Meledak

Baca juga: Detik-detik Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo, Netizen Sempat Heboh Dengar Dentuman Misterius

Saat itu, anggota yang menjadi korban ledakan ini melakukan razia di wilayah Kota Solo.

Entah bagaimana ceritanya, barang bukti sitaan itu bisa sampai di Grogol yang kemudian meledak.

"Anggota kita, yang hari ini menjadi korban, pernah melakukan razia terkait paket pesanan online bubuk hitam yang diduga petasan," jelas dia.

"Saya pastikan ledakan di wilayah kita di daerah Sukoharjo. Tidak ada unsur teror. Hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak," pungkas Kapolda.

Kondisi Bripka Dirga

Korban Bripka Dirga mengalami luka bakar dan berdarah usai paket yang dibuka meledak, Minggu (25/9/2022).

Benda diduga bom itu meledak di Asrama Polisi Grogol Indah di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, pukul 18.30 WIB.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, benda yang meledak merupakan paket di dalam kardus warna cokelat pada

Adapun benda itu diterima Bripka DP atau Dirga (35) anggota Polresta Solo.

Korban menerima sebuah kiriman paket dari Indramayu Jawa Barat (Jabar).

Tetapi saat dibuka paket tersebut meledak.

Baca juga: Rekam Jejak Brigjen Hendro Pandowo yang Diisukan Ganti Irjen Ferdy Sambo, Pernah Tangani Bom Sarinah

Baca juga: Kesaksian Warga soal Railbus Tabrak Livina di Nguter : Seperti Ledakan Bom, Dengar Ada yang Teriak

Saat itu para saksi sedang berada di dalam rumah tiba-tiba mendengar suara ledakan yang sangat kuat hingga mengakibatkan jendela bergetar.

Kemudian saksi dan para tetangga asrama keluar langsung melihat ke depan rumah melihat korban dalam keadaan berlumuran darah.

Selanjutnya korban ditolong oleh warga dibawa ke RS indriyati solo baru selanjutnya dirujuk ke RS Moewardi Solo.

Adapun polisi mengamankan satu buah kotak paket kardus warna coklat masih utuh dan serpihan bekas ledakan.

Dikutip dari Kompas TV, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy membenarkan ledakan tersebut.

Kini polisi dan penijinak bom berada di lokasi.

Adapun TKP samping rumah asrama Arumbara alamat Jalan Larasat.

"Kita belum bisa menentukan itu bom atau bukan," ungkap dia.

"Tapi korban mengalami luka bakar," terangnya menekankan. (*)

Berita Terkini