Kuliner Solo

Kuliner Boyolali: Warung Ayam Bakar Taliwang Plat G Khas Pekalongan, Ayam Utuh Mulai Rp 35 Ribu 

Penulis: Tri Widodo
Editor: Rifatun Nadhiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayam bakar Taliwang

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kuliner ayam memang banyak digemari masyarakat.

Hampir setiap warung makan menyediakan olahan ayam ini.

Tak sulit untuk menemukan kuliner ayam ini.

Tak hanya dipinggir jalan besar, di gang-gang masuk pun banyak yang menyajikan.

Ayam bakar salah satu menu yang tak kalah digemari masyarakat.

Baca juga: Kuliner Karanganyar : Ayam Ingkung Khas Jogja di Kandang Ingkung, Mau yang Goreng atau Kuah Santan?

Jika biasanya ayam bakar yang dijajakan itu identik dengan rasa manis, tapi di Boyolali ada satu sajian ayam bakar yang identik gurih asin.

Namanya, ayam bakar Taliwang Plat G.

Lokasinya ada dpinggir jalan raya Waduk Cengklik-Sambi, tepatnya di Dukuh Sembung, Desa Canden, Kecamatan Sambi.

Ayam bakar Taliwang ini, khas dari kota Pekalongan.

Rasa gurih asin dan sedikit rasa manis ini dihasilkan dari bumbu rempah.

Resep bumbu rempah ini langsung dari Pekalongan.

Baca juga: Kuliner Solo: Jajanan Kue Yupi di Kampung Mertodranan Semanggi, Ternyata Jadi yang Pertama di Solo

Rasa gurih asin dan sedikit manis ini bercampur dalam lembutnya daging ayam.

Ada beberapa varian olahan daging ayam.

Mulai dari ayam utuh dengan berbagai ukuran, hingga Porsi per bagian.

Soal harga tak perlu khawatir, untuk satu ekor ayam utuh, dibandrol mulai dari Rp 35-60 ribu.

Sedangkan untuk per bagian Ayam mulai dari Rp 10-15 ribu.

Warung ayam bakar Taliwang Plat G ini buka mulai pukul 15.00-23.00 WIB.

Muslimin pemilik warung ini, mengatakan perbedaan ayam bakar Taliwang dengan ayam bakar lainnya adalah di rasa yang identik dengan gurih asin dan sedikit manis.

Baca juga: Kuliner Solo : Wedangan Pak Tres Jayengan, Sudah 12 Tahun Berjualan, Menu Mie Nyemek Jadi Andalan

"Rasa manis dari daging ayam sendiri. Jadi ayam di ungkep setengah Mateng dan  teknik  membakarnya," ujarnya.

Ayam ungkep setengah matang ini kemudian dibakar dengan teknik khusus.

Diperlukan asap dari batok kelapa saat proses pembakaran ayam hingga matang.

"Pas pengasapan itu rasa manis dari daging ayam bisa keluar," tambahnya.

Perbedaan rasa ayam bakar ini menjadikan warung ini tak pernah sepi pembeli.

Terbukti belum genap 2 bulan buka, dalam sehari bisa menghabiskan 1 kuintal daging ayam. (*)

Berita Terkini