Ada pula chat yang ditulis Mario Dandy Satriyo pada David.
"Panjang mba, ada voice note dari Mario yang memang suaranya Mario dan itu tidak dicapture di situ," katanya.
Dalam voice notenya, kata Mangatta, Mario Dandy merayu David untuk turun menemui mereka.
"Ada kata merayu David untuk turun dari rumah itu. bahkan ada ketikan, 'ini Dandy'. Detail banget," kata Mangatta Toding Allo.
"Menggunakan handphone klien kami. Ketika itu yang hanya dikutip, maaf kalau bisa semuanya aja dibuka," tambahnya.
Ia juga menyayangkan capture chat yang tersebar hanya dalam bentuk potongan saja.
"Kami sayangkan ini keluar tapi sepotong, kasihan klien kami," kata Mangatta.
Baca juga: AG Pacar Mario Dandy Belum Tahu soal Status Hukumnya, Pengacara Pertimbangkan Kondisi Psikologis
Menurut Mangatta Toding Allo, kliennya penuh tekanan dari Mario Dandy Satriyo sehingga selalu nurut.
"Jadi nanti akan panjang, akan ada masalah relasi kuasa, karena anak ini masih 15 tahun, dan sikap dominan dari M ini luar biasa. Ketika disuruh a b c d pasti akan dilakukan.
Ketika mau disuruh HP-nya mau dipakai ya dia ngasih gitu gitu untuk dipakai voice note ek anak korban pun begitu," kata Mangatta.
Hal ini senada dengan kesaksian kakak AG, Ivana Yoan.
Menurutnya Mario Dandy Satriyo bahkan sempat mengancam David Ozora lewat voice note yang dikirim menggunakan handphone AG.
Saat itu Mario Dandy meminjam handphone AGH untuk mengirim pesan pada David Ozora.
"Ngirim voice note isinya ajakan agar D turun. D sudah tahu ada MDS di situ. Karena voice note tersebut juga mengenalkan diri, 'halo ini gua Dandy', kemudian dia mengajak turun," katanya.
Isi voice note tersebut dari baik-baik sampai suara Dandy yang meninggi hingga menebar ancaman pada David.