Berita Klaten Terbaru

Jawaban Aqua Klaten Soal Air Irigasi yang Berkurang, Ada Temuan Jaringan Irigasi Tidak Maksimal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Survey irigasi di wilayah Desa Delanggu dan Kebonharjo, Klaten oleh pihak Aqua PT TIV dengan pihak petani maupun pemerintahan pada Senin (27/3/2023).

"Itu beberapa poin kenapa air saat kemarau secara alami berkurang," ungkap Rama.

Pihaknya bersama beberapa pemangku kepentingan air seperti Sanggar petani Delanggu, Pemerintah Desa Delanggu, Aqua PT TIV, PSDA Provinsi Jateng, dan perwakilan Desa Kebonharjo pada Senin (27/3/2023) melakukan survei.

Itu dilakukan di 5 titik di Desa Kebonharjo, Keprabon, dan Delanggu yang mana ketiga Desa tersebut kurang lebih ada 30an hektar sawah lebih.

Dari hasil survei didapati adanya sedimentasi tinggi, gorong-gorong air menyempit, dan talut pondasi yang jebol.

"Jadi walaupun mereka gotong royong mengeruk walet atau sedimentasi ya air tidak sampai ke bawah, karena ada bocor di saluran irigasi tersier pinggir sawah," ucapnya.

Ketiga desa tadi saluran irigasinya didapati dari saluran primer Sungai Pusur, lalu mendapat suplesi dari Kali Brambang.

Pihak Aqua hadir karena memiliki komitmen untuk bagaimana ketahanan pangan menjadi salah satu pilar Aqua.

Yang mana regeneratif  agriculture atau pertanian ramah lingkungan dapat menjadi penyangga ketahanan pangan.

"Visi besar Aqua adalah one planet one health, bagaimana orang jika ingin sehat makan dari makanan sehat. Yang diproduksi dengan cara-cara yang sehat, salah satunya air yang berkecukupan untuk pertanian," ujarnya.

Hal tersebut menjadi concern pihak Aqua PT TIV untuk mendorong irigasi bersama petani.

"Persoalan ini tidak bisa sendiri, Aqua hanya sebagai pendukung privat cek yang mendukung keberadaan petani dan keberadaan pemerintah," pungkasnya. (*)

Berita Terkini