Pada saat datang ke lokasi belum ada lubang, lubang digali saat korban sudah tewas.
"Ritual dimulai pukul 20.00 WIB malam, tapi sejak sore pukul 16.00 WIB saya sudah berangkat. Ritual sekitar satu jam.
Ritualnya hanya ngobrol-ngobrol saja. Kalau sudah setengah 8 mulai saya kasih minum itu," ungkap tersangka Tohari alias Slamet.
Dalam menjaring aksinya tersangka dibantu oleh rekannya yaitu Budi Santoso (BS) dengan mengiklankan praktik perdukunan lewat Facebook.
"BS hanya mempertemukan antara korban dan tersangka, dan mempromosikan di Facebook.
Karena tersangka tidak punya kemampuan dalam menggunakan Facebook.
BS mendapat imbalan dari tersangka antara Rp5 juta sampai Rp10 juta," kata Kapolres.
(*)