Temuan Potongan Tangan di Solo

Ada Petunjuk Bercak Darah di Lokasi Temuan Potongan Tubuh di Sukoharjo, Polisi Kirim ke Labfor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas tengah mengevakuasi potongan badan dibawah Jembatan Sesek Dawung Kulon, Serengan, Solo, Minggu (21/5/2023)

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Temuan bercak darah di pinggir sungai Pringgolayan Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo ditindaklanjuti polisi. 

Mereka sudah mengirimkan bercak darah itu ke Polda Jateng. 

Saat ini masih menunggu hasil apakah darah itu darah manusia atau hewan.

Temuan potongan darah ini ditemukan pada Selasa (23/5/2023) Kemarin.

Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit membenarkan temuan bercak darah itu.

"Benar, kemarin anggota kami menemukan bercak darah di pinggiran sungai, yang dulu pertama kali ditemukan potongan tubuh manusia bagian kiri," ucap AKBP Sigit, Rabu (24/5/2023).

Sampel bercak darah itu diambil Polres Sukoharjo dan dibawa ke Labfor Polda Jateng untuk pengecekan.

Sebab, belum diketahui apakah darah itu darah manusia atau hewan. 

Menurutnya, bercak darah yang ditemukan tersebut tidak wajar, karena berdekatan dengan temuan potongan tubuh manusia yakni tangan kiri, pada minggu (19/5/2023) lalu.

Kendati demikian, AKBP Sigit belum berani berspekulasi bahwa temuan bercak darah teraebut merupakan darah manusia. 

Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Polda Jateng. 

Ciri Fisik Mirip

Mayat korban mutilasi yang ditemukan di Sungai Jenes dan Bengawan Solo memiliki ciri-ciri yang mirip dengan warga Keprabon, Banjarsari, Solo berinisial R.

Hal ini diungkapkan salah satu tetangganya, Rosyid (52).

Salah satu ciri fisik paling menonjol yakni mengenai tato bergambar naga di punggung dan tangan sebelah kanan.

"Benar, benar. Seperti naga atau ular. Warnanya hijau," tuturnya, Rabu (24/5/2023).

Selain itu, ia juga perokok aktif dengan usia sekitar 50 tahun.

"Merokok. (Umurnya) sekitar 50-an," jelasnya.

Hanya saja, sudah cukup lama R tidak tinggal di rumahnya di Keprabon.

Terakhir dikabarkan ia sempat ke rumah untuk mengambil bantuan di Kantor Kelurahan Keprabon pada hari Kamis (18/5/2023).

Baca juga: Ada Dugaan Korban Mutilasi di Solo dan Sukoharjo Warga Keprabon, Lurah Sebut Polisi Datangi Warganya

"Terakhir Kamis minggu lalu. Tapi saya tidak ketemu. Tidak nginep sudah lama," jelasnya.

Hanya beberapa kali sempat ke rumah untuk mandi dan mencuci baju.

"Kalau sore ke sini mandi, cuci baju," tuturnya.

Meskipun begitu, ia sudah cukup lama mendiami rumah ini.

Rumah tersebut merupakan warisan dari kakek dan neneknya.

"Tinggal di sini dengan kakek neneknya. Broken home. Ayah ibunya juga di sini. Ibunya meninggal bapaknya lari ke Jakarta. Sama saudara jarang komunikasi," jelasnya.

Rosyid pun tidak mengetahui terakhir ia tinggal dimana.

R dikenal sangat tertutup.

"Tinggal pastinya tidak tahu. Orangnya tertutup. Komunikasi jarang," terangnya.

Sehari-hari ia hanya buruh serabutan.

Ia juga memelihara burung love bird untuk penghasilan sampingan.

"Serabutan. Pindah-pindah tidak menetap. Burung hanya memelihara punya orang," terangnya. (*)

 

Berita Terkini