Bocah SMP Meninggal Saat Latihan Silat

Atlet Silat Klaten Peraih Emas SEA Games 2023 Soroti Kasus Tewasnya Bocah SMP saat Latihan Silat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi meninggalnya AP saat latihan silat di Desa Wadunggetas, Kecamatan Wonosari, Klaten.

Laporan Wartawan TribunSolo.Com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Peristiwa tewasnya bocah SMP di Klaten saat latihan silat disoroti banyak pihak.

Termasuk sosok yang berhasil membuat harum nama bangsa Indonesia lewat cabang olahraga silat sendiri.

Sosok itu adalah Khoirudin Mustaqim, yang berhasil menyumbang medali emas dalam gelaran SEA Games 2023 di Kamboja beberapa waktu yang lalu.

Ia turut memberi tanggapan terkait kasus anak yang meninggal saat latihan silat di Wonosari, Klaten.

Menurutnya, belajar ilmu bela diri bukan hanya untuk jago-jagoan saja.

Baca juga: Nasib Pelaku yang Tewaskan AP saat Latihan Silat : Tidak Ditahan, Polres Klaten Gandeng Bapas

Baca juga: Bocah SMP di Klaten Tewas saat Latihan Silat Ternyata Ditendang Pelatih, Tersangka di Bawah Umur 

"Karena belajar ilmu silat itu untuk menambah persaudaraan dan untuk menjaga diri. Jadi saling hargai satu sama lain," ujar Mustaqim, kepada TribunSolo.com.

Mustaqim yang mendapatkan penghargaan dari Polres Klaten di upacara peringatan hari Lahir Pancasila menyesalkan kejadian tersebut.

Pun demikian yang dirasakan Kapolres Klaten, AKBP Warsono.

Warsono menilai perlunya pengawasan dan kontrol dari pihak-pihak terkait dalam pelatihan bela diri semacam ini.

"Karena cukup banyak ya (perguruan silat di Klaten), maka perlu adanya pengawasan dan kontrol masing-masing pihak," ucap Warsono kepada TribunSolo.com.

Hal tersebut dilakukan supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan terulang dalam kegiatan pelatihan.

"Suatu bentuk kepedulian bersama ya, sama-sama mensupport dan memberi imbauan edukasi agar lebih baik lagi," pungkasnya.

(*)

Berita Terkini