Pemilu 2024

Pertemuan AHY-Puan, FX Rudy Sebut Komunikasi Perlu Dibagun, Tidak Akan Otak-atik Koalisi Perubahan

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Adi Surya Samodra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOLASE FOTO : Puan Maharani (kiri) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Kanan).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah mengemuka beberapa waktu terakhir.

Pertemuan dua elit politik tersebut mendapat atensi terlebih rencana itu mencuat beberapa saat pasca pengumuman daftar bacawapres Ganjar Pranowo versi PDIP.

Naman AHY menjadi salah seorang sosok yang masuk dalam daftar tersebut. 

Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo merespons rencana pertemuan itu.

Menurutnya, pertemuan Puan dan AHY bukan untuk menjegal Koalisi Perubahan.

"Tetapi PDI Perjuangan sudah menyampaikan tidak akan mempengaruhi nguthek-uthek yang namanya Koalisi Perubahan," jelasnya saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (16/6/2023).

Koalisi Perubahan dibentuk oleh tiga partai, di antaranya Partai Demokrat, PKS, dan Partai Nasdem.

Baca juga: Kaesang Maju Pilkada Depok, FX Rudy Sebut Bukan Politik Dinasti, Sudah Beda KK dengan Jokowi

Baca juga: Bila AHY-Puan Jadi Bertemu, Demokrat Siapkan Karpet Biru Buat PDIP : Sebagai Tuan Rumah Yang Baik

Koalisi ini mengusung Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bacapres di pemilu 2024.

Menurut FX Rudy, pertemuan ini tidak lebih dari upaya untuk menjalin komunikasi.

Terlepas dari apa pun kesepakatan yang diambil, semua demi tetap utuhnya kesatuan bangsa dan negara.

"Itu kata kunci untuk membangun bangsa dan negara ini. Aku selalu menyampaikan 7 si," jelas dia.

"Komunikasi lewat telepon. Koordinasi kalau sudah ketemu. Pasti menemukan solusi demi bangsa dan negara," tambahnya.

Menurutnya pertemuan ini harusnya ditanggapi secara positif.

"Sudah disampaikan bahwa ketemunya AHY dan Mbak Puan hal yang positif menurut saya. Komunikasi harus dibangun," tuturnya.

Jika komunikasi terjalin dengan baik maka tidak ada tudingan negatif yang memperkeruh suasana.

"Kalau komunikasi antar pemimpin parpol selalu terjalin baik. Sudah tidak ada yang membuat politik identitas, dinasti, oligarki dan sebagainya. Semua warga negara punya hak," jelasnya.

Saat ditanya mengenai peluang pasangan capres cawapres Ganjar Pranowo dan AHY, FX Rudy menolak untuk menjawab.

"Yo tekono DPP toh yo, yo," terangnya.

Akhir Minggu

Sebelumnya, pertemuan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dan Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tinggal masalah waktu. 

Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief mengatakan rencana pertemuan tersebut akan digelar dalam waktu dekat.

Dia memberikan sinyal jika pertemuan itu bisa saja dilaksanakan pada akhir Minggu ini atau awal pekan depan.

"Mungkin dalam waktu dekat ya, bisa dalam akhir Minggu ini atau awal pekan dekan. Tunggu saja," kata Andi, Kamis (15/6/2023) dikutip dari Tribunnews.com.

Andi memastikan jika pertemuan AHY dengan Ketua DPP PDIP itu akan digelar pada Juni 2023 ini.

"Iya dalam Juni ini," ujarnya.

Baca juga: Kaesang Maju Pilkada Depok, FX Rudy Sebut Bukan Politik Dinasti, Sudah Beda KK dengan Jokowi

Baca juga: Pertemuan AHY-Puan, Syahrial Sebut Tak Melulu Pemilu 2024, PDIP-Demokrat Punya Jalan Politik Sendiri

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Puan Maharani akan bertemu Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal tersebut disampaikan Hasto Kristiyanto, saat ditemui usai menghadiri acara Peresmian Kapal Kesehatan Laksamana Malahayati, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).

"Nanti Mbak Puan Maharani akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog," kata Hasto, kepada awak media, Sabtu ini.

Meski demikian, Hasto belum menjelaskan lebih lanjut soal kapan pertemuan itu akan dilangsungkan.

Dia menjelaskan masih ada beberapa agenda terdekat yang akan dilakukan PDIP.

"Ya nanti. Kan abis peresmian Laksamana Malahayati, jadwal-jadwal di DPR. Nanti kita lihat," jelas Hasto.

(*)

Berita Terkini