Berita Solo

Kasus Satpam Dipecat, Ternyata Begini Aturan soal Karyawan Terima Tips di Masjid Sheikh Zayed Solo

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Adi Surya Samodra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana mogok kerja akibat pemecatan salah satu karyawan outsourcing.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Peristiwa karyawan outsourcing di Masjid Sheikh Zayed Solo mogok kerja, Sabtu (17/6/2023) menjadi ramai.

Aksi mogok itu merupakan solidaritas karyawan, dipicu dari seorang satpam yang dipecat perusahaan outsourcing, gegara dilaporkan terima tips atau sedekah dari pengunjung. 

Lalu, bagaimana sebenarnya aturan soal tips di masjid ini?

Member Imam Besar Masjid Raya Sheikh Zayed, Anas Farkhani, mengakui, kini ada aturan baru bila semua karyawan dilarang menerima tips sama sekali.

Meski, dia juga mengakui, dulunya aturan masih memperbolehkan, dengan syarat tidak minta.

"Dulu hanya melarang meminta. Sekarang melarang meminta dan menerima apa pun," jelas Anas, kepada TribunSolo.com, Sabtu (17/6/2023).

Anas memahami bila tips yang diterima para karyawan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dulu digunakan untuk kepentingan sosial. 

"Kami juga tahu bahwa menerima tips untuk kepentingan sosial mereka. Bukan untuk hal-hal yang lain," terangnya.

Namun, menerima tips dari jemaah Masjid Raya Sheikh Zayed Solo kini dilarang sama sekali. 

Terkait pemecatan karyawan, Anas berharap pihak PT Arsa selaku perusahaan putsourcing, bersikap adil dan transparan.

"Prinsipnya transparan dan keadilan. Tidak boleh tidak transparan, kemudian dipecat," jelas Anas.

Ia juga mengingatkan, bila memecat, maka harus jelas karena melanggar aturan yang mana.

"Menyalahi aturan yang mana. Tolong dari PT. Arsa silakan menjelaskan," tambahnya.

Pihak pengurus masjid, kata Anas, akan berusaha menjadi penengah antara karyawan dan pihak manajemen.

"Prinsipnya kami dari pengurus masjid memediasi suara dari teman-teman yang bekerja di bawah Arsa," jelas dia.

"Terutama masalah temannya yang diberhentikan karena menerima tips," tambahnya.

Pihaknya telah mendengar keluh kesah para karyawan.

Ia pun meminta PT. Arsa menindaklanjuti aspirasi dari para karyawan.

"Kami memediasi bahwa itu dianggap tidak adil kami mendengarkan,"  tutur dia.

"Kami akan proses kebijakan PT. Arsa seperti apa," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, salah seorang satpam berinisial ES menerima tips Rp 5.000 jemaah. 

ES kemudian dipecat dari pekerjaannya karena hal tersebut. 

Baca juga: Masalah Pemecatan Pegawai Masjid Raya Sheikh Zayed Sampai Mogok Kerja, Gibran: Nanti Tak Selesaikan

Baca juga: PT GIN Laporkan Tukang Las Masjid Sheikh Zayed yang Ngaku Belum Dibayar Rp150 Juta ke Polresta Solo

Saat menerima tips, ES mengatakan belum ada larangan menerima tips dari manajemen Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Tips Rp 5 Ribu

Sebelumnya, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo seakan tak pernah jauh dari masalah di bawah kepengelolaan manajemen saat ini.

Yang terbaru, masjid yang seluruh dana operasionalnya ditanggung oleh pihak Uni Emirat Arab ini, diwarnai ratusan karyawan mogok kerja.

Mereka berunjuk rasa, untuk bersolidaritas atas ES, seorang satpam masjid, yang tiba-tiba dipecat manajemen.

ES dipecat karena menerima uang tip dari jemaah yang datang. 

saat menerima tip ini, ada seseorang yang memvideokan. 

Lalu, video itu dilaporkan ke atasannya.

ES pada TribunSolo.com mengungkapkan, tips yang diberikan oleh jemaah itu berkisar Rp5 ribu.

"Pimpinan dapat video dari seseorang. Ini gimana satpam dapat tips. Setelah dapat video hari itu juga saya dikeluarkan," kata ES, saat ditemui TriunSolo.com, Sabtu (17/6/2023).

Padahal, sebelumnya, tidak ada larangan dari manejemen menerima tips dari pengunjung, selama tidak meminta.

"Masalah tips dari pengunjung. Dari jamaah. Aturan sebelumnya diperbolehkan selama kita tidak minta," terangnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Ratusan Pegawai Masjid Sheikh Zayed Mogok Kerja, Demo Ada Pemecatan Pegawai

Baca juga: Nasib Karyawan Outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed, Sudah Dipecat Masih Ada Gaji Nunggak

Mereka juga tidak boleh memasang tarif.

"Kalau dikasih ya diterima. Jangan meminta atau pasang tarif," jelasnya.

Uang dari tips tersebut pun dinikmati bersama karyawan lain.

"Dan hasil dari uang itu dikumpulkan buat bareng-bareng. Buat dana sosial," tuturnya.

Ia mengaku menerima tips itu pun atas sepengatahuan pimpinan. Namun hanya karena satu video lalu ES yang kebetulan terekam dipecat sejak Rabu (14/6/2023).

Malah, menurut pekerja, pimpinan selama ini juga tahu soal adanya tips itu.

Mereka bahkan ikut menikmati.

"Bahkan pimpinan itu juga menikmati. Kaya pas lagi makan-makan, rokokan. Ikut menikmati juga. Pimpinan dikasih, uang dialihkan ke kita," jelasnya.

Selama dua bulan para karyawan tidak masalah menerima tips dari para jamaah.

Ia sering menerima tips semenjak parkir di Masjid Raya Sheikh Zayed dibuka sekitar bulan Mei 2023.

"Udah lama. Sejak parkiran depan masjid dibuka. Kalau ada yang ngasih diterima aja. Semenjak tenda di depan dibongkar habis lebaran," terangnya.

Sebanyak 130 karyawan pun melakukan aksi mogok kerja sejak pukul 08.00 pagi. Mereka bersolidaritas pada nasib salah satu karyawan karena diperlakukan tidak adil.

"Iya. Soalnya mereka mengalami juga. Dikasih tips dari jamaah ikut merasakan uang itu. Uang itu bukan buat saya pribadi. Dikumpulkan buat bareng-bareng," tutur ES.

(*)

Berita Terkini