Berita Sragen

Kisah Suroto, Jagal Sapi Asal Sragen : 4 Bulan Awal Trauma Lihat Darah, Lengan Kanan Sampai Dijahit

Penulis: Septiana Ayu Lestari
Editor: Adi Surya Samodra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suroto, jagal sapi di Sragen saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (29/6/2023).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Menjadi seorang jagal sapi, sudah dilakoni Suroto selama kurang lebih 21 tahun.

Pekerjaan menjadi jagal sudah ia lakoni sejak muda hingga kini umurnya sudah 65 tahun.

Kepada TribunSolo.com, Suroto mencerikan suka dukanya menjadi seorang jagal.

Dukanya adalah ketika Suroto menghadapi sapi yang mulai stres ketika hendak disembelih.

Ketika sapi mulai stres, sapi tersebut akan memberontak hingga akhirnya lepas.

Dan untuk menangkap sapi yang terlanjur lepas, menurut Suroto itulah hal yang paling sulit.

Baca juga: Cerita Suroto, Jagal Sapi dari Sragen: Idul Adha, Sehari Bisa Sembelih 7 Ekor, Pendapatan Rp 2 Juta 

Baca juga: Ribuan Warga Sragen Salat Idul Adha di Alun-alun Sasono Langen Putro, Diikuti Ketua DPRD Sragen

"Kadang sapi yang mau dipotong sudah stres, kalau lepas itu sulit," ujar dia kepada TribunSolo.com, Kamis (29/6/2023).

"Menangkapnya kembali itu ya sulit, kadang talinya itu sampai putus," tambahnya.

Bukan perkara mudah untuk Suroto menghadapi hewan yang berbobot hingga ratusan kilogram itu.

Bahkan, tangan Suroto pernah dijahit karena terkena sepakan kaki sapi.

Bibir mulutnya juga pernah berdarah, terkena pisau yang terlepas karena terkena gerakan sapi.

"Pernah terluka, lengan kanan sampai dijahit, kadang waktu mengikat kurang kencang, akhirnya pisaunya lepas, kena atas bibir sini, ya kerjaannya begitu ya," jelas dia.

"Hal paling susah adalah mengikat talinya, teman saya pernah keslentak sampai pingsan, kena anggota badan tertentu sampai pingsan," imbuhnya.

Waktu yang dinantikan Suroto adalah ketika Idul Adha tiba.

Dimana, ia langsung banjir pesanan.

Bahkan, pendapatannya bisa naik berkali-kali lipat dibanding hari biasa.

Suroto dibantu personel Polres Sragen melakukan persiapan menyembelih sapi saat Idul Adha 2023. (TribunSolo.com / Septiana Ayu)

"Kalau kuli jagal, dapat hasilnya ya saat hari raya idul adha ini, kalau hari biasa ya sedikit, kalau idul adha bisa mencapai Rp2 juta satu orang," ujarnya.

Menurut Suroto, menjadi jagal bukan hal yang mudah dilakukan, meski yang dihadapi hanyalah hewan.

Pada awalnya, Suroto bahkan sampai trauma dan kepikiran selama 4 bulan ketika melihat darah.

"Dulu karena butuh kerjaan, mencari, masuklah jadi jagal, ini bukan turun temurun dari orang tua," kata Suroto.

"Awalnya nggak tega, sampai 4 bulan itu melihat darah gimana gitu, rasanya aneh, tapi lama kelamaan sudah terbiasa," pungkasnya. 

Selain dibutuhkan saat idul adha, sehari-hari Suroto juga melayani permintaan dari orang lain, yang menggelar acara dengan menyembelih sapi.

(*)

Berita Terkini