Hari kedua, Selasa (18/7/2023) diisi dengan dongeng, yang dibawakan oleh Yanda Anto.
Bunda Watik mengungkapkan jika beliau adalah orang yang masyhur sebagai seorang pendongeng yang terkenal Kota Surakarta.
"Dalam dongeng itu menerangkan tentang Tahun Baru Hijriah yang dimaknai waktu dengan hijrah Nabi Muhammad SAW."
"Yang ditanamkan dalam cerita tersebut, agar anak hijrah dari yang sebelumnya takut jadi pemberani, dari malu-malu dan kini menjadi percaya diri," jelasnya.
Kemudian dilanjutkan dengan membuat kolase gambar yang bertema perayaan Tahun Baru Islam yakni, gambar masjid, orang salat, anak sedang wudhu, hormat dan cinta kepada orang tua.
Seluruh gambar tersebut ditempelkan pada selembar kain dengan lebar satu setengah kali satu meter.
"Kolase itu dikerjakan secara bersama-sama di dalam kelas."
"Tujuannya untuk mendekatkan hubungan pertemanan mereka dan mempermudah mereka untuk bersosialisasi. Jadi mempermudah mereka untuk bisa bekerja sama agar menghasilkan karya yang bagus,"
Ia melanjutkan jika hasil tersebut akan dipertontonkan dihadapan wali murid saat acara open house di hari Sabtu, (22/7/2023).
Hari ketiga, Kamis (20/7/2023) diisi dengan penampilan dari anak-anak khususnya untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus.
"Tadi ada hafalan surat pendek, sholawat bahkan ada yang bernyanyi lagu India, dan itu sifatnya spontanitas agar menumbuhkan rasa percaya diri bagi masing-masing siswa terutama siswa inklusi."
Penampilan itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan memberikan ruang untuk mengekspresikan keterampilan diri di depan teman-temannya.
Dan selanjutnya seluruh siswa berkreasi membuat telepon sederhana dengan menggunakan cup kertas dan tali yang kemudian dihias sesuai selera.
Di hari terakhir, Jumat (21/7/2023) seluruh rangkaian pengenalan lingkungan sekolah tersebut dilakukan senam bersama di halaman sekolah.
"Jadi semua kegiatan kita perbanyak atau kita awali setiap harinya di halaman itu kita lakukan agar mempermudah anak-anak untuk menghafalkan Yanda dan Bundanya," tambahnya.