TRIBUNSOLO.COM - Pengakuan mengejutkan disampaikan terduga teroris yang diamankan Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Jawa Barat, Senin (14/8/2023) siang.
Masyarakat tidak pernah bepikir bila DE yang kesehariannya bekerja sebagai pegawai di PT KAI terlibat jaringan teroris.
Baca juga: Fakta Penangkapan Terduga Teroris Terafiliasi ISIS, Simpan Banyak Senjata di Rumah, Karyawan PT KAI
Baru setelah rumah DE, masyarakat terkaget-kaget karena ada Densus 88 menemukan 18 pucuk senjata api baik pistol maupun laras panjang.
DE merupakan pria kelahiran di Purbalingga, 21 Januari 1995.
Dalam akun media sosialnya, benih-benih radikalisme dalam diri DE sudah muncul.
DE kerap mengunggah soal ISIS di media sosial sejak 2011 atau saat berusia 16 tahun.
Menurut pengakuannya kepada polisi, DE mengenal faham daulah atau negara pada 2014.
Lantas ia pun berbaiat kepada pentolan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi dengan membaca teks baiat di media sosial.
Saat itu, ISIS mulai ramai dan menjari pembicaraan hangat di Indonesia.
Keinginan dirinya melakukan aksi teror pun muncul setelah peristiwa kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok yang dipicu tahanan teroris pada 8 Mei 2018 silam.
"Saya menjadi terinsipirasi dan memiliki ghiroh yang tinggi untuk melalukan amaliyah sehingga saya mencari informasi jual beli senjata api," kata DE ditirukan Juru bicara Densus 88 Anteror Polri Kombes Aswin Siregar, Senin (14/8/2023).
Latihan Menembak 2 Bulan Sekali
Setelah mendapatkan sejata api, DE lantas rutin berlatih menembak 2 bulan sekali di Gunung Geulis.
Ia kerap menggunakan pistol merek Baikal Makarov buatan Rusia dengan ukuran peluru 9 milimeter saat berlatih menembak.
Tujuannya melakaukan latihan menembak untuk melakukan teror.