Pihaknya segera melarikan korban ke RS dr. Moewardi agar segera mendapatkan penanganan.
"Kita penanganan pertama langsung kita masukkan ke ambulans langsung meluncur ke RS Moewardi. Sampai di Moewardi dikeluarkan," terangnya.
Ia segera meminta dokter untuk melakukan penanganan di ruang khusus tanpa memindahkannya dari bed ambulans.
Ia khawatir nyawanya tak tertolong jika harus memindahkan bed.
"Sama tim satpam mau dipindah dulu. Di Moewardi kan ada ruangan khusus untuk yang parah. Saya masukkan situ dulu. Dokter tolong ditangani dulu. Dokter memahami," tuturnya.
Ia pun tidak mempermasalahkan jika harus menunggu bednya dipinjam sampai kondisi korban stabil.
"Kondisi korban sudah parah. Bed saya lama nggak masalah," terang dia.
"Kalau nunggu pindah bed hitungan nyawa kasihan. Depan sampai belakang darah semua," tambahnya.
Diduga S merupakan korban tabrak lari.
Sebab, mobil yang menabrak sudah tidak terlihat di lokasi saat evakuasi.
Alfandi telah diperiksa pihak kepolisian untuk mendalami perkara ini.
"Kalau menurut keterangan warga sekitar ditabrak mobil putih besar. Kemarin sempat dimintai keterangan sama pihak Lantas," ungkap dia.
"Saya terangkan semua. Via telpon hari Minggu sore," tambahnya.
(*)